“Beli lampu sekarang kok kayak jajan snack ya Mas,” ucap perempuan separuh baya yang mengunjungi toko saya di pagi hari untuk membeli lampu. Saat ditanya ingin lampu yang seperti apa, beliau menjawab yang murah saja.  Saya tawari lampu LED ekonomis paling murah yang saya jual. Sembari membayar, perempuan itu terus mengeluh kalau lampu sekarang banyak sekali macamnya, bikin bingung, dan tidak awet.

Cerita di atas adalah pengalaman saya pribadi yang kerap dikeluhkan banyak pelanggan. Menurut saya, hal ini dikarenakan kurangnya literasi warga terkait perkembangan lampu rumahan. Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tips memilih lampu rumah yang awet dan sesuai kantong. Tips ini berdasarkan pengalaman pribadi saya selama kurang lebih satu tahun terakhir mengurusi toko listrik. Yuk baca selengkapnya di bawah ini;

  • Jangan Membeli Lampu Pagi Hari

Toko alat listrik memang buka sedari pagi, namun saya sarankan untuk tidak membeli lampu di pagi atau siang hari. Kalau ada dari teman-teman yang melakukannya karena searah akan ke pasar, atau searah dari pulang belanja, lebih baik nanti sore atau malam menyuruh suami atau anak atau siapapun yang bisa disuruh.

Hal ini saya sarankan karena kalau pagi hari atau siang kita sulit menentukan potensi sebenarnya dari si lampu. Hal ini cenderung membuat nyala lampu sama saja meski kualitasnya berbeda. Dari hal tersebut kita jadi cenderung ingin membeli yang murah saja, namun harapannya sama awetnya dengan yang lebih mahal.

Lebih baik membeli lampu itu sore hari menjelang malam, karena di waktu-waktu ini kita sudah cukup bisa membedakan nyala lampu sesuai kualitasnya.

  • Jangan Terlalu Fanatik

Saran kedua ini saya tujukan kepada bapak-bapak atau kakek-kakek yang belum terlalu tua. Mereka hidup di zaman lampu halogen sedang jaya-jayanya. Sebenarnya mengidolakan lampu spiral atau jari 3U/4U itu tidak masalah. Namun mayoritas yang saya temui, mereka itu terlalu fanatik dengan kepercayaan mereka kalau lampu spiral itu paling awet sampai menjelek-jelekkan  tipe lain. Padahal secara bukti, lampu led 5 watt nyalanya setara dengan spiral 15/20 watt. Kalau untuk keawetan, menurut saya tergantung kualitas merk dan rezeki masing-masing dari kita.

  • Pilih Bujet Sesuai Kemampuan

Banyak pelanggan yang datang ke toko saya untuk membeli lampu. Mereka datang dengan tujuan membeli merk-merk ternama namun tidak update dengan harga terbaru. Saat mereka mengetahui harga yang cukup tinggi, mereka susah untuk diberi saran merk lain yang lebih terjangkau. Hal itulah yang menurut saya kurang baik. Lebih baik sesuaikan dengan kemampuan. Lampu yang awet itu tidak selalu hanya merk terkenal yang iklannya muncul di Youtube atau TV. Anda bisa meminta saran penjaga toko atau menanyakan lampu yang garansi. Lebih baik merk baru yang garansi daripada kita beli merk populer namun sebenarnya bujet kita tidak mencukupi.

  • Mahal Tidak Selalu  Paling Awet

Teman-teman bisa memegang hal ini. Lampu mahal memang bagus, namun hal itu tidak menjamin masa pakai lampu mahal itu menjadi yang terlama. Keawetan barang elektronik itu tidak bisa dijamin 100%. Oleh karena itu jangan terpatok pada harga saat membeli lampu. Sesuaikan nyala lampu sesuai keinginan kita. Cari yang nyala cerah untuk ruangan yang tinggi dan besar. Cari nyala yang nyaman pada mata untuk ruangan seperti kamar tidur. Lampu ekonomis lebih cocok untuk tempat-tempat yang tidak digunakan untuk aktivitas rutin, namun tetap butuh pencahayaan. Lampu ekonomis juga cocok untuk tempat-tempat yang apabila lampunya mati kita tidak harus buru-buru menggantinya.

Itulah empat tips memilih lampu rumah yang awet. Tips yang saya sampaikan sepenuhnya pengalaman pribadi saya. Sekali lagi saya tegaskan, jangan terpaku pada satu merk tertentu, berkreasilah, temukan yang paling tepat. Membeli lampu itu seperti mencari anggota keluarga baru, kadang cocok kadang tidak. Kalau mau nyari lampu-lampu berbagai merk, silahkan cek akun shopee aku