Momen liburan akhir tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah pandemi. Kini bagi kita yang ingin pulang kampung di akhir tahun wajib melakukan Tes Swab Antigen. Sebenarnya bagaimana sih tes ini? Sakit atau tidak? Terlebih lagi, bagaimana tindakan medis tes swab antigen pada anak?
Liburan akhir tahun ini bisa jadi menjadi salah satu momen yang ditunggu banyak orang. Apa alasannya? Semenjak awal pandemi Maret 2020, perjalanan keluar kota menjadi dibatasi. Puncaknya pada momen Hari Raya Idulfitri, di mana pemerintah tak memberlakukan cuti bersama. Hal ini dilakukan untuk mengurangi persebaran virus Covid-19. Bahkan beberapa daerah melakukan ancaman untuk mengkarantina warganya yang pulang kampung. Ada juga yang lockdown
Lebih dari delapan bulan terlewat, pandemi sepertinya tak ada tanda-tanda melambat. Gelombang pulang kampung kali ini sepertinya sulit untuk dibendung. Salah satu cara pemerintah untuk mengontrol pandemi adalah dengan syarat wajib tes swab antigen.
Untuk orang dewasa, tes tersebut mungkin bisa dibilang hal biasa. Namun untuk anak-anak harus diberi perhatian ekstra. Untuk teman-teman yang sudah memiliki buah hati, dan sang anak harus melakukan tes swab antigen, harus paham betul apa tes tersebut. Jangan sampai saat akan dites bingung melebihi kebingungan si anak.
Biar tidak lagi bingung, nih aku kasih penjelasan terkait tes swab antigen. Penjelasan ini aku ambil dari laman SehatQ.com. SehatQ.com adalah sebuah platform yang sederhananya bisa disebut sebagai “Asisten Kesehatan Anda”. SehatQ mampu memberikan informasi terkait jadwal dokter, konsultasi online, artikel-artikel kesehatan, pendaftaran layanan kesehatan, dan masih banyak lagi.
Menurut laman SehatQ.com, tes swab antigen dilakukan dengan swab pada hidung atau tenggorokan. Umumnya di Indonesia pemeriksaan ini memakai sampel lendir dari hidung. Swab Antigen bertujuan untuk mendeteksi protein virus. Hasil pemeriksaan ini bisa dilihat dalam waktu singkat kurang lebih 30 menit setelah tes. Akurasi tes ini bisa mencapai 80%.
Tes Swab Antigen Pada Anak
Secara umum, baik dewasa atau anak-anak teknis swab antigen adalah sama persis. Namun, untuk anak-anak lebih baik sebelumnya diberi pengertian terkait tes ini. Seperti apa rasanya, apa yang harus dilakukan si anak selama tes, mengapa si anak harus mengikuti tes? Hingga peran dokter atau perawat yang melakukan tes. Dianjurkan para orang tua untuk tetap menemani anaknya selama tes agar si anak tidak merasa resah dan takut. Dalam tes swab antigen, pemeriksaan melalui hidung lebih direkomendasikan. Sampel yang diambil dari mulut biasanya diambil sebagai alternatif.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Tes Berlangsung?
Setelah memberi penjelasan kepada sang anak terkait tes swab antigen, orang tua harus tetap mendampingi anak selama tes. Sebelum dilakukan tes, orang tua sebaiknya mendampingi si anak untuk membuang ingus. Hal ini berguna untuk memastikan tidak ada sumbatan dalam hidung. Setelah siap dan si anak sudah dalam posisi akan di tes, orang tua tetap mendampingi sang anak. Kalau diperlukan, orang tua sebaiknya memegangi kepala anak agar tetap mendongak selama tes dan tidak berusaha menghindari petugas tes. Hal ini dikarenakan alat tes akan menyentuh hingga bagian belakang hidung (untuk pemeriksaan hidung) atau bagian belakang tenggorokan tanpa menyentuh lidah (untuk pemeriksaan tenggorokan). Dikhawatirkan saat sang anak merasa tak nyaman selama tes, dia bisa tiba-tiba bergerak dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Apabila tes dilakukan hanya untuk berkas keperluan perjalanan ke luar kota. Mungkin bisa hanya dilakukan sekali saja atau saat akan melakukan perjalanan pulang atau pergi. Namun, apabila tes dilakukan karena anak mengalami gejala, maka tes disarankan dilakukan beberapa kali sesuai standar.
Apabila di tes awal hasilnya negatif, maka si anak disarankan melakukan tes swab antigen sekali lagi setelah 7-10 hari. Apabila hasilnya tetap negatif maka si anak bisa dikatakan memang tidak terinfeksi Covid-19. Untuk anak yang hasilnya positif, maka diimbau segera melakukan tes PCR untuk memastikan hasilnya. Setelah itu ikuti saran dari dokter baik untuk isolasi mandiri atau perawatan sesuai kebutuhan.

Pentingnya Tes Gula Darah Untuk Wanita Hamil
Setelah membahas detail terkait tes Covid-19 pada anak-anak, saya akan sedikit beralih ke Tes Gula Darah. Tes tersebut bertujuan untuk mendeteksi kadar gula dalam darah. Tujuan utama tes ini adalah mendiagnosis dan memantau penyakit diabetes.
Tes gula darah untuk wanita hamil sangatlah penting. Biasanya tes ini dilakukan diusia kehamilan mulai 24 hingga 28 minggu. Tes dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan diabetes gestasional yang terjadi saat kehamilan.
Diabetes ini sama seperti diabetes lainnya hanya saja terjadi saat kehamilan. Diabetes gestasional dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat agar kadar gula darah tidak membahayakan wanita hamil dan janinnya.
Penyebab diabetes gastasional belum diketahui secara pasti. Meski demikian, selama kehamilan, plasenta menghasilkan hormon yang bisa menangkal insulin. Oleh karena itu kinerja insulin yang memindahkan glukosa dari darah tidak bisa maksimal. Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu diabetes gestasional.
Memang saat masa kehamilan, wanita hamil harus selalu mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi. Meski demikian, asupan makanan harus diawasi, jangan sampai banyak makan namun kandungan utamanya hanya glukosa. Saat cek kandungan rutin sebaiknya minta saran ke dokter terkait menu diet yang tepat. Selain itu lakukanlah secara rutin olahraga yang pas untuk wanita hamil.
Intinya, di masa-masa pandemi seperti sekarang ini, baik pria atau wanita, dewasa atau anak-anak, hamil atau tidak, kita wajib menjaga kesehatan diri kita sendiri. Mulai mengonsumsi makanan yang sehat. Rutinkan olahraga sesuai kemampuan. Jaga terus kebersihan dan lakukan protokol kesehatan sesuai anjuran yang ada.
Foto featured image oleh People photo created by master1305 – www.freepik.com
ngeri juga d suruh anti gen apalagi buat anak,,