Peristiwa viral terkait transaksi COD yang gagal karena pembeli tidak mau membayar bukanlah hal baru. Belum lama ini hal tersebut kembali viral dan menjadi bahan kecaman netizen yang budiman. Ringkasnya pembeli tidak mau membayar setelah membuka paket yang diantar kurir. Salahnya lagi, pembeli melakukan protes kepada kurir yang secara teknis hanya membawa dan mengantar barang. Sedih sih melihat hal seperti ini masih terus terjadi di Indonesia. Tapi lebih baik kita jangan berfokus pada masalah, mari bersama-sama cari solusi tata cara belanja COD yang baik dan benar.

Sebelum membahas tata cara belanja COD yang baik dan benar, saya ingin sedikit membahas terkait apa itu COD dan mengapa bisa begitu populer sekarang ini. COD merupakan kependekan dari cash on delivery, hal ini merupakan sistem jual beli di mana pembeli akan membayar saat sudah menerima barang. Jika dilihat dari pengertian sederhana ini sebenarnya COD tak jauh beda dengan sistem jual beli konvensional yang sudah sering kita lakukan. Ada uang ada barang.

Namun ada bedanya, seiring perkembangan zaman dan media, transaksi jual beli pun dilakukan secara digital di dalam jaringan (daring). Pembeli bertemu penjual secara daring dan membuat kesepakatan terkait jual beli. COD dilakukan untuk menghindari peluang terjadinya penipuan. Mereka yang masih terjangkau untuk bertemu biasanya akan bertemu dan bila sepakat terjadilah jual beli. Dari situ istilah COD semakin meroket.

Seiring berkembangnya teknologi, fitur COD muncul di berbagai penyedia jasa pengiriman. Fitur ini semakin populer setelah hampir semua platform e-commerce mengintegrasikan layanan COD untuk teknis pembayaran belanja mereka. COD tambah lebih dipermudah dengan munculnya start-up baru yang memberikan kemudahan penjual untuk melakukan transaksi COD tanpa perantara platform e-commerce. 

Kemajuan itu jelas membuat COD kini tak lagi hanya untuk pembeli dan penjual antar kecamatan atau satu kota saja. COD kini sangat mungkin dilakukan dalam skala nasional. Namun sayangnya perkembangan ini tidak diikuti dengan konsumen yang mau belajar.

Okelah, tak perlu berpanjang lebar lagi, di bawah ini ada 3 tata cara belanja COD yang baik dan benar;

Ilustrasi COD Business vector created by freepik – www.freepik.com

Jangan Malas Membaca

Bagi teman-teman calon pembeli, tolong jangan malas membaca. Pastikan Anda sudah paham betul teknis pembelian secara COD yang menggunakan layanan ekspedisi. Selain itu, yang lebih spesifik Anda juga harus membaca deskripsi produk dan kebijakan toko tempat Anda akan membeli barang. Kalau ada yang tidak jelas, tanyakan dulu ke toko. Komunikasi itu bisa dijadikan bukti kalau ke depannya ada masalah terkait barang.

Kalau sudah membaca pasti Anda tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengajukan komplain. Tak akan ada lagi kasus kurir membawa kembali produk COD yang sudah dibuka pembeli.

Menurut pengetahuan saya, sistem COD masih memungkinkan pembeli untuk tidak jadi membayar atau menolak barang selama barang belum dibuka. Kalau dari awal sudah tak berniat membayar, tolak saja saat barang masih di tangan kurir. Masih ada sistem pengembalian barang yang ditanggung e-commerce atau penjual. Semua bahagia.

FYI : Bagi Anda yang menolak paket COD tanpa alasan yang jelas, maka akan ada sistem (entah dr ecommerce atau ekspedisi) yang akan mem-blacklist nama atau alamat rumah Anda. Jadi kedepannya bisa jadi ga bisa melakukan COD.

Pakai Logika Anda

Seperti yang baru saja viral, kurir dimarahi sampai diolok-olok gara-gara barang tidak sesuai pesanan saat paket dibuka. Tolong siapapun saat menerima paket COD logikanya dipakai ya. Kurir hanya membawa produk. Kalau Anda berbelanja di toko online yang berada di Jakarta untuk dikirim ke Solo, apa ya kurir bertanggung jawab terkait isinya? (anggapan paket tidak rusak).

Cara yang benar adalah Anda membayar tagihan dari kurir dan melakukan dokumentasi saat unboxing barang yang Anda beli. Seperti sudah saya singgung di poin pertama, kalau Anda sudah berkomunikasi terkait retur barang pasti lebih enak. Apabila ada kesalahan, bisa langsung memproses melalui fitur yang ada. Setiap e-commerce memiliki pusat resolusi masalah lengkap dengan teknis pengembalian barang. 

FYI: Menggunakan sistem COD di e-commerce mungkin lebih aman karena ada pihak e-commerce yang mengawasi proses penyelesaian masalah.

Jangan Sombong

Iya, untuk berbelanja online Anda jangan sampai sombong. Jangan sampai menganggap diri ini lebih tinggi dan menganggap kurir hanya seorang pesuruh. Kalau apes-apesnya Anda tidak paham teknis COD dan tidak mau membayar karena ada kesalahan barang, dan Anda tidak sombong maka akan ada komunikasi yang sehat. Kurir pun pastinya bisa menjelaskan teknis yang harus dilakukan. Tidak perlu ada peristiwa yang tak diinginkan dengan kurir.

Berapapun belanjaan yang Anda beli, tidak ada hak Anda untuk memaki-maki orang lain.

Itulah tiga tata cara belanja COD yang baik dan benar. Buat teman-teman yang masih muda, melek teknologi, millenial,  sudah seyogyanya kalian semua memberikan pengarahan orang disekitar yang akan atau sedang berbelanja online, khususnya yang memakai sistem COD. Jangan sampai Anda acuh tak acuh sampai terjadi peristiwa memalukan yang nantinya akan merugikan banyak pihak. Bapak atau ibunya dikasih tahu, diberi pengertian menyeluruh terkait sistem COD sekarang ini.