Sejenak memakan teori masa
Yang membuat kernyit dahi bermunculan ke Awan
Berteman bangku-bangku kecil yang diam karena bosan
Bukannya aku takut dengan keadaan
Karena kemudian muncul teks-teks penting di dahiku
Walau terlalu cepat Bak air bah yang menyapu desa
Dan para wanita sedikit terlelap
Walau memang tak ada yang akan menyakiti mereka
Derrida membangunkanku sejenak
Hingga aku meninggalkan ini, tapi pasti kembali
Mengenai lambang-lambang yang harus dikuasai
Yang harus dikenali seperti mencintai
Entah seperti apa tuhan
Bukan aku yang mau mencurigai
Cuma kamu yang menganggapku bodoh
Entah mengapa aku berpikir Mengenai jalan dimana aku bisa mengandengmu
Mengandeng kamu, iya kamu yang meledakkanku
Tapi benar ini terlihat luas
Luas seperti lapangan terbang
Yang dilarang orang-orang memasukinya
Karena suara dan baling-balingnya
Sebuah jejak tertinggal di pikiran
mengenai apa yang harus dipikirkan
mengenenai apa yang harus dilakukan
mengenai apa yang harus dikorbankan
Karena ini Hidup, dan semua memiliki benang.
pict source
Kak Rizal kalau lagi galau, jadi romantis yah ternyata :peluk
Ini nulis nya pas Bosen di Kelas… Sumpah Bosen
Hebat kak :2thumbup
itu gambar ruang kelas bukan yaaa???
Kayaknya iyah kak :request
seperti tinggal angan2 saja nih 😀
mantap gan artikelnya,,salam kenal ya ^^
klo bsa berkunjung blik ya mas bro