Kondisi pandemi yang sudah terjadi hampir satu tahun terakhir, membuat kehidupan masyarakat harus berubah drastis. Kenormalan baru atau new normal menjadi salah satu bahasan hangat sepanjang tahun terakhir. Masker menjadi salah satu alat penting untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, sudahkah benar cara kita menggunakan masker? Seberapa sering masker harus diganti?

Di momen awal-awal pandemi, masker menjadi komoditas menggiurkan bagi oknum-oknum jahat. Harga masker sekali pakai melambung tinggi hingga nominal yang tak masuk akal. Tak hanya itu, masker medis pun harganya turut naik tak masuk akal. Bahkan hingga dua bulan pertama stok masker menjadi langka.

Dari kelangkaan itu muncul solusi dalam bentuk masker kain. Sejak saat itu, masker kain apapun jenisnya menjadi alternative masker medis. Masker kain mulai dijual di berbagai platform e-commerce, mulai dari yang polos, bermotif, bahkan sampai ada yang bergambar senyum manusia.

Dari banyaknya jenis masker kain ataupun masker sekali pakai, sudahkah tepat cara kita menggunakannya? Seberapa sering masker harus diganti? Jangan sampai kita mengikuti protokol tapi kurang ilmu sehingga menjadikannya kurang maksimal atau sia-sia.

Laman resmi Kementerian Kesehatan sehatnegeriku.kemkes.go.id menjelaskan bahwa masker kain yang dianjurkan harus memiliki tiga lapisan. Lapis pertama kain hidrofilik seperti kain katun. Lapis keduaan kedua masih menggunakan kain katun atau polyester agar bisa mendukung filtrasi lebih optimal. Untuk lapisan ketiga atau terluar, diusahakan kain yang cenderung antiair, atau setidaknya tidak terlalu menyerap air.

Lebih lanjut, laman tersebut mengungkapkan bahwa masker kain sebaiknya hanya dipakai maksiimal empat jam. Setelah melebihi empat jam baiknya diganti dengan masker kain yang masih bersih.  Masker kain juga sebaiknya diganti kalau sudah lembab atau basah.

Oleh karena itu, untuk teman-teman diharapkan membawa lebih dari dua masker saat beraktivitas harian. Tempat untuk menyimpan masker juga harus steril. Gunakan plastic yang memiliki penutup, sehingga masker baru tetap steril tak terkena debu atau cairan yang tidak dikehendaki.

Dr Reisa Broto Asmoro sebagai Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugus Tugas Nasional), juga menegaskan pemakaian masker harus tepat, menutupi hidung sampai dagu. Saat melepas cukup memegang tali masker, tanpa menyentuh bagian lain.

Masker bedah sekali pakai
Ilustrasi masker sekali pakai (Photo by Mika Baumeister on Unsplash)

Setelah mengetahui seberapa sering masker harus diganti, sedikit tambahan dari saya pribadi, kalau teman-teman memakai masker sekali pakai, jangan dipakai seharian. Masker kain aja hanya disarankan selama empat jam. Oleh karena itu, masker sekali pakai sebaiknya hanya dipakai untuk satu aktivitas saja. Misal, dalam perjalanan bersama ojek online. Setelah sampai tujuan, ganti dengan masker baru. Mungkin dipakai saat rapat di sebuah ruangan saja. Kalau sudah keluar ruangan dan akan melakukan aktivitas lain, ya ganti masker baru.

Kedisiplinan memakai masker ini sangat penting untuk menjaga diri kita dan orang-orang disekitar kita dari ancaman pandemi COVID-19. Selain disiplin masker, tetap terapkan pola hidup sehat, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak dan hindari keramaian.