Akhirnya, first clash between Batman and Superman versi live-action sudah bisa ditonton di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang menjadi kelanjutan dari Man of Steel (2014) ini juga dijadikan penegasan adanya DC Extended Universe. Karena sebuah kelanjutan dari Man of Steel, sutradaranya pun masih diisi oleh Zack Snyder. Sebagai awalan review saya, bisa dibilang film ini cukup bagus, hanya saja mungkin bangunan ceritanya terlalu sederhana dan membawa terlalu banyak misi.
Sebagai bagian DC Extended Universe, film ini sukses besar untuk memperlihatkan kepada para penggemar, baik yang awam maupun yang sudah fanatik, mengenai teori bahwa DC Extended Universe itu ada. Film ini sukses meyakinkan Batman dan Superman berada di kota yang berkdekatan, sementara itu di daerah lain ada manusia super (meta human) lainnya yang menunggu untuk ditemukan.
Seperti yang sudah saya nyatakan di paragraf pertama, film ini membawa terlalu banyak misi. Setidaknya jika saya lihat, film ini menceritakan tiga sisi aliran cerita yang berbeda. Pertama untuk kehidupan Superman, kedua untuk Batman, dan ketiga adalah cerita tentang Lex Luthor. Hal itu membuat sepertinya pengembangan karakternya kurang maksimal dan kurang masuk akal. Khususnya untuk Batman, alasan si manusia kelelawar itu membenci Superman menurut saya jadi kurang masuk ke karakter Batman. Rasanya kurang sreg aja, si manusia kelelawar bisa dibutakan oleh kebencian dengan cara teknik ilusi kebencian yang menurut saya ala-ala FTV. Selain itu penggambaran mimpi buruk Batman juga rasanya kurang pas aja.
Mungkin hal dilakukan dengan pertimbangan durasi filmnya, sehingga penceritaan harus dibentuk sedemikian rupa, se-efektif mungkin cerita yang ingin disampaikan tersampaikan.
Bagian paling epic di film ini adalah saat film ini benar-benar menjadi kunci pembuka bagi Justice League. Di saat-saat cerita lagi tensi tinggi, kenyataan bahwa ada superhero lain yang siap ditemukan itu seperti memantik ekspresi ‘Wah Justice League akan segera lahir,’. Intinya bikin excited banget.
Dilihat dari segi pemeran, bisa dibilang semuanya oke. Ben Affleck sih, biasa saja, akan tetapi jempol diberikan kepada sutradara dan penulis cerita yang melakukan reboot karakter Batman seperti sekarang ini. Cara bertarung, cara menghadapi penjahat, dan posisi Batman di mata masyarakat Gotham menurut saya versi sekarang lebih unik, masih realistis tapi punya kesan fantasi.
Untuk Henry Cavill sebagai Superman, menurut saya tidak banyak perubahan model karakter jika dibandingkan dengan Man of Steel, hanya saja di film ini masyarakat Metropilis sudah aware kalau Superman itu ada, dan sering menyelamatkan masyarakat yang berada dalam bahaya.
Untuk Lex Luthor, Jesse Eisenberg sepertinya memang cocok jika diberi karakter yang banyak ngomong dan memiliki pemikiran yang kompleks. Mungkin gara-gara dia pernah berperan jadi pemilik Facebook, di The Social Network (2010) yang pintar dan pemikir, selain itu perannya di Now You See Me (2013) juga sebagai pesulap yang pintar. Oleh karena itu, perannya jadi Lex Luthor meski tanpa latar belakang yang jelas mengenai hidupnya masih terkesan cocok aja. Buat cowok-cowok yang merhatiin fashion, mungkin gaya berpakaian Lex Luthor di film ini bisa jadi tren di 2016. Apa mungkin udah kuno ya? Ga tau juga saya.
Dari semua karakter yang bisa dibilang tensinya tinggi. Wonder Woman rasanya menjadi penyejuk, gaya Gal Gadot memerankan superhero perempuan ini sempurna. Tidak banyak bicara, tidak banyak ulah, tapi kekuatan seimbang sama Superman. Beberapa media online besar juga mengungkapkan kekaguman mereka terhadap Wonder Woman. Dikutip dari The Guardian, situs tersebut menyebut Wonder Woman adalah hal terbaik dalam film Batman v Superman. Forbes juga menyebut porsi kemunculan Wonder Woman dalam filmnya cukup untuk membuat para penggemar meminta lebih.
Secara keseluruhan cerita dan penggambaran tiap karakter superheronya film ini tidak bisa dibilang jelek, meskipun masih jauh dari sempurna. Sebagai penggemar superhero dan extended universe saya masih akan menunggu cerita-cerita selanjutnya dari DC Extended Universe.