Kemaren lusa saat seorang hamba kehilangan waktu sehatnya, saat seorang hamba kehilangan kenyamanan agung yang senantiasa diberikan Tuhan kepadanya. Saat waktu berjalan sangat lambat, saat diri ini tak dapat berbuat banyak, saat ketidaknyamanan mendera diri, sehingga diri ini berpikir dia yang paling menderita di Dunia.
Sejenak berfikir, mengenai kebiasaan diri ini, kebiasaan yang cenderung arogan, sombong dan hedon. Sering mengabaikan yang sebenarnya dilarang, walaupun itu hal yang kecil, tapi jika di lakukan berulang – ulang, bukankah itu sesuatu yang besar dan bermasalah?
Saat tiba-tiba badan sakit, duduk pun terasa tidak nyaman, apalagi berjalan dan beraktifitas, sebagai manusia apa yang bisa kita semua lakukan? Tetap sombong dengan harta dan kekayaan, semua itu belum pasti menolong.Banyak kaum proletar kaya yang mati bersama hartanya. Saat kamu bisa merenung, renungkanlah, adakah sebab Tuhan memberikan ini semua, karena rejeki dan musibah bisa merupakan peringatan untuk kita semua.
Saat manusia lapang dan merasa berkuasa, mereka sering lupa dan menganggap diri mereka paling hebat, jarang berdoa, meminta, atau sekedar mengingat Tuhan YME. Jika tiba-tiba semuannya di putar balik oleh Sang Tuhan, bak bayi yang merengek-rengek manusia bisa berubah 180 derajat untuk menjadi pemohon dan peminta-minta yang ulung. Sebagai insan yang berakal dan bermartabat seharusnya manusia malu, tapi sebagai Maha dari segala Maha,Tuhan pasti mengampuni, asalkan nyawa belum berada di Tenggorokan.
Bodoh jika merasa malu meminta tolong pada tuhan, lebih bodoh lagi yang terang-terangan tidak mau meminta tolong kepada Tuhan. Jika kemaren-kemaren sedikit belum sadar, jangan tunggu sampai diperingatkan, berlutut dan mari bersama-sama tapi di tempat sendiri-sendiri kita semua minta ampunan kepada Sang Khalik.
Manusia memang seperti itu, saat terdesak dan terhimpit akan merengek sekena-kenannya seakan diri nya paling menderita, ah memang manusia tempatnya salah dan Lupa, asal jangan pura-pura lupa dan melupakan Agama.
Ah sudah ah, yang jelas mari berlomba-lomba mendekatkan Diri pada Tuhan YME,
Dan yang jelas jangan sering berdoa via Facebook, karena kata PenulisCerdas yang entah dapat kalimat ini dari mana.
Barang Siapa sering berdoa via Facebook, mereka akan masuk Surga | tapi cuman Di beranda.
Berdoalah Sewajarnya saja
suka banget dengan tulisan di atas..
jujur, sangat sangat mengena.
mengingatkanku akan pentingnya berdoa.
bersyukur memang penting, namun berdoa pun juga tidak kalah penting.
Bukankah Tuhan selalu `online`? 🙂
Barang Siapa sering berdoa via Facebook, mereka akan masuk Surga | tapi cuman Di beranda.
“Barangsiapa yang hanya Islam di KTPnya, maka yang masuk surga hanya KTPnya saja”
heem bener banget, kadang sebelum diberi cobaan kita kurang bersyukur sama kenikmatan yang diberikan Tuhan sama kita.
semoga diiberi ketabahan dan kekuatan bagi yang terkena bencana
bagus sekali…. pencerahan 🙂
semua hal halal di facebook, bahkan bukan hanya berdoa, menikah pun halal tapi hanya di facebook
waw, kalau diliat memang kita sangat hina kalau hanya berdoa saja tidak mau, saya tidak mau menjadi salh satu hamba-NYA yang sombong, mka dari itu Yaa ALLAH Muliakan semua langkah yang akan aku ambil dan berkah bagi semuanya, Amiin
betul… saya sangat setuju
nice artcle