Novel 5Cm nya Mas Donny Dhirgantoro termasuk novel yang sangat berkesan bagi saya. Dulu saya membaca dengan cara meminjam teman. Pas sekuelnya dirilis pada 2020 lalu, saya auto beli dong. Tapi takdir berkata kalau saya baru bisa selesai membacanya di tahun 2024. Hehe.
Sebagai tanda bahwa saya kelar baca novelnya, saya tulis resensi novel atau ulasan versi pribadi ya. Jadi isinya murni subyektivitas saya terhadap ceritanya.
Saya sendiri secara umum sudah lupa-lupa ingat cerita 5cm versi novelnya. Satu hal yang membuat selalu ingin membaca kelanjutan ceritanya adalah persahabatan dan petualangan mereka. Namun, setelah perilisan filmnya di tahun 2012, tolok ukur cerita 5Cm ya berada di novelnya. Di mana plot twist terakhir Riani suka sama Zafran. Sebelum membaca Sekuel 5Cm ini saya berharap novelnya akan mengembalikan ingatan ke novel pertama bukan filmnya. Namun harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan.
Rangkuman Cerita Novel Sekuel 5Cm
Secara umum novel ini merupakan lanjutan langsung dari novel pertamanya. Setelah satu per satu pada lulus kuliah, kelima sahabat ini semakin jarang berkumpul karena sibuk bekerja. Zafran jadi pegawai bank, Ian bekerja sama dosen pembimbingnya, Arial nerusin bisnis keluarganya, Genta masih sibuk dengan EO nya, dan Riani kerja di kantor multinasional entah di bagian apa.
Mereka masih rutin berkomunikasi meski hanya lewat grup Whatsapp. Lama kelamaan satu per satu di antara mereka punya masalah masing-masing. Di momen terpuruk itulah mereka memutuskan untuk healing. Akhirnya mereka piknik berenam, ditambah Dinda, adiknya Arial (yang mana seingat saya dia tidak ada d novel pertama).
Di novel ini kalian juga akan diberi jawaban tentang plot twist filmnya yang ternyata Riani cinta nya sama Zafran. Premis ini mungkin juga yang membuat saya merasa novel kedua ini bukan lagi novel persahabatan. Namun novel cintanya Zafran. Temen-temennya hanya penggembira saja.
Kesan Setelah Membaca Novelnya
Saya membaca novel ini bisa dibilang sangat lama. Saya terbiasa membaca sebelum tidur. Bahkan novel ini sempat tergeletak mati di samping tempat tidur untuk waktu yang cukup lama. Alasannya, saya capek bacanya. Novel dibuka dengan obrolan Zafran dan Mini Me nya. Itu bagian yang sangat melelahkan untuk dibaca. Secara teori itu Zafran ngobrol sendirian, berlembar-lembar. Rasanya panjang sekali dan lama selesai, namun tidak kemana-mana. Cuman masalah Zafran mau memulai berkarya aja.
Setelah break baca cukup lama, saya kembali penasaran akan seperti apa petualangan mereka. Jadi ya lanjut baca. Di sini pembatas buku yang diberikan sangatlah berguna. Akhirnya perlahan-lahan muncul karakter lain, mereka juga beberapa kali kumpul bersama.
Namun jujur saja, kesan capek itu tak pernah hilang. Buku ini memiliki deskripsi yang terlalu panjang dan mendayu-dayu untuk satu hal sederhana. Menurut saya ini yang bikin saya capek bacanya. Ga sekali dua kali paragraf-paragraf elaborasi-hiperbolis yang tidak mengubah konteks cerita saya skip saja.
Hingga 75% novel terbaca, mereka belum juga berangkat piknik. Masih fokus dengan masalah hidup masing-masing. Namun setelah muncul ajakan untuk piknik, saya jadi lebih bersemangat bacanya. Iya, bagian terbaik ya saat mereka berjalan, menelusuri pulau-pulau dan hutan nan-eksotis di Indonesia.
Mungkin ini soal umur ya, jadi masing-masing pembaca mungkin beda respons. Di novel kedua ini saya merasa banyolan antar Zafran dan kawan-kawannya menjadi cringe dan garing. Mereka masih terlalu fokus sama memori zaman SMA mereka. Dulu pas baca 5Cm saya memang masih kuliah, dan sesuai dengan karakter di novelnya. Jadi relate banget dengan obrolan dan kebiasaan mereka.
Namun di novel kedua ini kok rasanya kurang relate. Zafran dan kawan-kawan terlalu digambarkan sebagai pemuda ideal. Kerja kantoran, ga suka kerjaan bisa resign. Nunggu buku terbit 6 bulan lebih tanpa kerjaan tapi ga dijelasin how is that even possible. Jadi ceritanya terkesan seperti sinetron saja. Kurang real. Trus masih bahas kenangan SMA itu agak aneh sih menurut saya.
Ending cerita novel ini tentunya happy ending. Semua hal yang kalian inginkan terjadi di akhir novel. Santai saja tidak ada yang mati atau disakiti. Namun, kalian harus baca novel ini biar tahu sendiri bagaimana mereka berlima (enam) bisa mencapai kebahagiaan mereka bersama.
Setelah membaca novel ini saya menetapkan kalau Riani adalah manusia paling ribet di dunia. Saya gabisa menerima isi surat balasannya ke Zafran. Saya menganggap tidak ada sisi romantis, baik hati, dan tidak bisa dibenarkan dengan menulis surat seperti itu. Apalagi plot twist di akhir novel. Shotout to Mas Donny, terimakasih telah menulis cerita sebrutal itu. Membuat saya menjadi membenci Riani dan ingin mengata-ngatainya.
Yang Paling Disuka Dari Novel Sekuel 5Cm
Seperti yang sudah saya tuliskan di awal. Novel ini membuat saya penasaran dengan petualangan di dalamnya. Jadi bagian terbaik adalah saat mereka mulai perjalanan overland. Obrolan mereka di mobil, bagaimana ngikut GPS bisa malah bikin kesasar, dan berbagai lokasi yang mereka singgahi. Itu semua membangun imajinasi saya untuk membayangkan semuanya. Inilah sensasi yang paling saya sukai.
Bagian Yang Kurang Disuka dari Novel Ini
Sebenarnya sejak awal saya kurang sreg karena ceritanya jadi ngelanjutin filmnya. Tapi mau gimana lagi, hype filmnya membuat saya saat menyebut Zafran ya ingatnya Herjunot Ali. Kalau Ian ya Igor Saykoji, dan yang lainnya. Di sini imajinasi jadi terkesan dibatasi. Selanjutnya elaborasi yang terlalu panjang juga membuat saya kurang bisa membaca terlalu lama. Akhirnya novelnya selesainya lebih lama.
Terus di novel ini juga 5 sekawan ini terlalu banyak berpelukan dan terharu akan banyak hal. Dikit-dikit pelukan, dikit-dikit terharu. Hehe, ya gimana ya, menurut saya aneh aja.
Berkat Novel Sekuel 5Cm Ini
Meski dengan mixed review ini, berkat novel ini saya jadi kembali bersemangat untuk menyelesaikan novel-novel lain yang ngegantung ga dibaca-baca. Saya juga jadi berminat nyari nove 5Cm yang second untuk dibaca ulang.
Mungkin ke depannya, Mas Donny bisa membuat karya spin off dari kelima sekawan ini. Karena dari mereka yang beneran orang yang suka jalan jauh adalah Genta. Bisa kali ya, novel yang berfokus ke Genta, mendaki gunung apa gitu. Pasti bakal boom.
Trackbacks/Pingbacks