Indonesia sekarang ini dalam masa-masa sulit, bencana terjadi dimana-mana. Dikarenakan banyak nya bencana, banyak pula pihak yang tidak terkena bencana yang hendak menolong. Mereka rela membantu korban bencana tanpa imbalan apapun.

Itu Relawan namanya, rela berkorban juga harusnya.

Dari pengalaman saya mengamati relawan bencana Merapi *yang terjangkau Cuma itu*. Semuanya beragam dan terlihat unik, ada relawan polos tanpa bendera apapun yang menanungi, ada relawan yang pakek jas Almamater kampus necis se-X, ada relawan atas nama partai atau golongan  tertentu.

Disini saya mau mengkritisi walaupun saya sendiri belum sempurna, masa bodoh saya mau menulis tentang keadaan ini.

Saya ndak habis pikir, mereka bekerja ikhlas apa cuma memperkuat pencitraan?  Saya akui mereka berjasa mengurus kehidupan ratusan pengungsi, tapi kok tetap terkesan aneh ya, melihat mereka memasang MMT bergambarkan identitas dimana-mana, pemasangan harus sempurna  *gag dobleh mirink*, penyerahan sumbangan logistik harus difoto, membanggakan golongannya  itu tak henti- hentinya digaungkan.

Sebenarnya golongan tersebut tidak salah, mungkin orang-orangnya yang  berlebihan mengagungkannya jadi terlihat aneh

Ini penilaian dari sisi saya jadi belum tentu benar juga, yaaa karena saya begini…..

Saya kok malah jadi takut kalau saya terjebak seperti ini, jadi takut jika keiikhlasan jadi hilang tanpa sadar, Cuma menuhankan golongan yang belum tentu sepenuhnya benar.

Saya pribadi kurang suka ikut golongan-golongan seperti itu, walaupun sulit se-X menghindarinya, tapi ya sebisannya netral dan tidak malu bertanya agar tidak tersesat.

Marilah bersama-sama introspkesi diri, saya bukan relawan tapi mengkritisi relawan :batabig

Kata Kunci yang Kecantol:

  • puisi dan pencitraannya
  • contoh puisi dan pencitraannya
  • contoh puisi beserta pencitraannya
  • puisi beserta pencitraannya
  • puisi beserta pencitraanya
  • puisi dengan pencitraannya
  • contoh pencitraan puisi
  • puisi relawan
  • puisi dan pencitraanya
  • contoh puisi pencitraan