Qiyadah wal jundiyah, satu kalimat yang luas sekali maknanya. Sebuah kalimat yang luas nan bermakna jika kita mengetahuinya. Sebuah kalimat yang aplikatif dan penuh dengan aspek-aspek penegak hidup.

Tapi Kalimat itu tak akan bermakna jika kita tidak mmemahami apa maknannya, maka dari itu marilah kita belajar.

Qiyadah ,menurut bahasa….

Qaada-yaquudu-qaudan-qiyaadatan-qawwadan-iqtaada: menuntun,sedang berjalan di mukanya
Qaadal jaysy : memimpin tentara
Inqaadalah : menuruti perintahnya, patuh kepadanya
Pengertian diatas menurut bahasa, kalaumenurut bahasa saya sediri Qiyadah itu seperti pemimpin, pemimpin sebuah organisasi, kapten dalam sebuah tim, dsblah pokoknya seorang pemimpin.
Jundiyah, Bahasanya
Jundun jamaknya junuudun : tentara, serdadu
Nah, kalau Jundiyah itu berarti anak buahnya, anggota dari tim yang dipimpin.
Sebenarnya Qiyadah wal jundiyah itu tidak bisa dipisah, jika ada pemimipn pasti ada yang dipimpin, pemimpin yang tegas adil dan bijaksana, perlu juga serdadu yang dewasa patuh dan taat pada pemimpinnya.
Jika dikaitkan dengan amal jama’i atau bisa disebut gerakan bersama, hal ini sangat penting, suat gerakan bersama jika ingin menghasilkan suatu yang baik atau bisa dikatakan jika ingin sukses, maka perlu rencana dan untuk membentuk rencana itu perlu koordinasi dan didalam koordinasi diperlukan pemimpin yang bisa memimpin jalannya koordinasi, selain itu diperlukan juga para anggota yang kritis dan percaya pada pemimpinnya.
Semua hal tersebut ada tempatnya masing-masing, kita tidak bisa melakoni semua hal tersebut secara berlbihan, karena Allah tidak suka yang berlebihan.
Didalam setiap diri manusia ada unsur pemimpin, tapi bukannya kita bisa memimpin semuannya secara seenaknya, semua ada tempatnya.
Presiden BEM memimpin di BEM, Ayah memimpin keluarganya, Pak RT memimpin RT nya, Pak Lurah memimpin desanya, PAk presiden memimpin Negaranya.
Nah jika dilihat seluruh aspek kehidupan kita mengandung unsur Qiyadah wal Jundiyah kan?
Mulai dari sekarang mari bersama meng-aplikasikannya, mengaplikasikan dengan sebaik mungkin. Bukan jadi pemimpin yang tamak dan diktator, bukan juga jadi Jundiyah yang bodoh dan pasrah pa kata atasan, tapi jadi Qiyadah wal Jundiyah yang benar dalam trek nya.
Sumber dari kisah tausiyah Abu Usaid Muhammad , dengan improvisasi yang semoga tidak menyesakan. Semoga kita bisa belajar dari ini.

Kata Kunci yang Kecantol:

  • qiyadah wal jundiyah
  • Qiyadah
  • taat kepada qiyadah
  • taat pada qiyadah
  • konsep qiyadah wal jundiyah
  • pengertian qiyadah
  • pengertian qiyadah wal jundiyah