Akhir-akhir ini ramai di media sosial sebuah modus penipuan online yang berkedok undangan digital pernikahan. Di momen yang hampir sama dengan viralnya penipuan online undangan pernikahan itu, saya juga menjadi target penipuan online yang menurut saya baru. Modus penipuan online ini terstruktur dan berani modal uang.

Awal ceritanya seperti modus-modus penipuan lainnya, namun yang satu ini pakai bahasa Inggris. Saya mendapat pesan Whatsapp dari nomor baru dengan bahasa Inggris. Pesan berisi tawaran pekerjaan sampingan dengan hasil lumayan.

Pekerjaan pun cukup mudah, hanya menekan tombol love di produk yang dijual di sebuah marketplace. Satu klik love dibayar Rp10.000. Setelah membacanya, saya rasa ini modus cukup baru nih,  Kemudian saya dikirimi link produk sebanyak 5 link.

Oiya, nomor WA sudah saya cek di Getcontact dan belum terdata, karena nomor baru

Setelah saya pastikan, link itu benar-benar valid, hanya link publik sebuah produk yang dijual di marketplace. Akhirnya saya putuskan untuk mengikuti skenario dari suspect penipu ini. Saya kirimkan capture produk yang sudah saya klik love.

Setelah semua capture saya kirimkan, saya diarahkan ke satu nomor lain yang klaim sebagai orang yang akan mengurus pembayaran. Nomor kedua ini pakai bahasa Indonesia namun baku, hampir mirip Bot. Disitu saya diminta nama, pekerjaan, dan nomor rekening.

Saya pikir ga ada ruginya memberi nama dan nomor rekening, toh kalau ada orang mau transfer juga kita kasih nomor rekening. Setelah itu percakapan berhenti dan saya juga tidak berharap apa-apa. Hanya merasa aneh saja, modus penipuan online yang satu ini belum jelas celah menipunya di bagian mana.

Hampir sekitar pukul 9 malam di hari yang sama. Nomor yang tadi memberikan foto bukti transfer Rp50.000 ke rekening saya. Sungguh tak diduga tak dinyana. Sempat saya kira bukti transfer editan, tapi saat saya cek di mutasi memang ada dana masuk sesuai dengan capture yang dikirim.

Transferan itu dikirim beserta ajakan untuk turut serta dalam sebuah grup yang akan memberi lebih banyak pekerjaan. Rasa penasaran saya semakin menjadi-jadi, kok bisa ada pekerjaan hanya nge klik love trus dibayar.

Mayoritas anggota grup menggunakan profile picture WA wajah perempuan muda dan cantik

Singkat cerita saya masuk ke grup itu. Saat saya join grup tersebut diberi nama 204 VIP. Sudah ada banyak anggota di grup tersebut. Saat saya cek anggotanya, mayoritas nomor-nomor dengan profile picture foto close up perempuan cantik. Hanya beberapa orang yang  fotonya unik dan memberikan kesan asli.

Pembukaan di grup penipuan online

Pekerjaan Mencurigakan

Keesokan harinya, grup pun mulai aktif. Ada satu moderator berbahasa Inggris yang mulai memberikan pekerjaan untuk nge-love produk di marketplace. Semua peserta antusias, saya pun ikut dengan skenario yang ada.

Prinsip saya, selama tidak modal uang dan data pribadi, saya ikut. Setelah ada lima link produk untuk di love dan di capture. Akhirnya prinsip saya menemukan halangan. Pekerjaan selanjutnya cukup mencurigakan.

Mereka menyebutnya buyback job. Jadi peserta dijanjikan kenaikan uang hingga 20% setelah membeli sebuah produk. Awalnya mereka bilang untuk membantu target penjualan para seller yang sudah deposit uang ke mereka.

Namun pada kenyataannya, para calon korban hanya disuruh mentransfer sejumlah dana ke rekening yang sudah disediakan. Janjinya nanti uang tersebut akan dikembalikan dengan tambahan 20% serta Rp50.000 bayaran nge-love. Sangat mudah bukan?

Mulai dari situ saya hanya menjadi pembaca sembari sesekali menjawab permintaan transfer dari nomor yang sebelumnya memberi saya bayaran.

Contoh pekerjaan Nge-Love

Grup Penuh Dengan Bukti Transfer

Jadi setelah masuk ke pekerjaan buyback, grup dipenuhi dengan bukti transfer. Saya pribadi tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Ada beberapa chat yang sepertinya template, namun ada juga beberapa nomor yang sangat meyakinkan. Bahkan ada nomor yang sepertinya asli dan ikut transfer juga.

Tak lama berselang, para peserta di grup juga mengirimkan bukti transfer lagi bahwa uang mereka sudah dikirim balik lengkap dengan bayarannya. Seperti yang sudah saya jelaskan, ada chat yang template, namun ada beberapa yang sangat asli. Meski demikian saya tidak mencba transfer sekalipun.

Pekerjaan buyback ini bertahap ya, jadi mulai dari Rp228.000 akan dikembalikan menjadi Rp273.600. Level selanjutnya menjadi Rp513.500 menjadi Rp616.200, hingga puncaknya Rp28.580.000 menjadi Rp34296.000.

Setiap kloter nanti nominal yang lebih kecil akan dihilangkan. Sebuah skenario yang sempurna untuk sebuah scam ya. Sekali Anda merasa itu asli dan pasti akan dibayar, uang Anda akan hilang lebih banyak dari yang sempat Anda dapatkan.

Contoh Pekerjaan Buyback yang tiap fase akan meningkat nominalnya

Chat Dengan Anggota Grup Lain

Sebenarnya jika diteliti dengan seksama, nomor WA yang asli dan bukan komplotan si penipu itu bisa dibedakan. Untuk kasus saya, ada satu nomor yang mungkin iseng menjapri beberapa anggota grup dan salah satu yang dijapri adalah saya.

Singkat cerita kami berkenalan, sembari menyinggung grup penipuan tersebut. Mas-Mas yang menjapri saya itu dari Banyuwangi, berbeda dengan saya yang pasif terhadap penipu ini, mas-mas itu sempat disuruh mendaftar sebuah marketplace asing dengan kedok agar bayaran bisa ditransfer.

Selain dengan mas-mas Banyuwangi, saya sempat chat dengan peserta lain. Peserta ini salah satu yang saya amati dia ikut transfer dan buktinya sangat meyakinkan. Di hari kedua join grup, nomor ini dikeluarkan meski tidak ada konflik di grup.

Saya memberanikan diri untuk japri. Ternyata mas yang satu lagi ini banyak juga yang japri. Dia langsung memperingatkan saya agar tidak percaya. Setelah sedikit ngobrol, mas yang kedua ini ternyata sempat transfer yang Rp280ribuan. Dan untungnya, duit dia kembali seperti yang dijanjikan. Di momen itu dia dapat banyak japri bahwa hati-hati karena itu penipuan.

Menurut mas yang kedua itu, beberapa orang yang japri dia bahkan bercerita ada yang sudah tertipu hingga sejuta. Banyak anggota grup yang seperti kehipnotis karena pancingan pertama uang mereka benar-benar kembali dengan lebihan yang menggiurkan.

Salah Satu Pengakuan yang cukup membuat saya ragu itu penipuan atau asli

Tidak Ada Anggota Grup yang Mengaku Menjadi Korban

Saya sempat pasif di grup penipuan tersebut kurang lebih tiga hari. Saya menunggu chat yang berani mengungkap bahwa modus itu penipuan. Saya pribadi tidak koar-koar karena jujur saya takut kalau tuduhan itu berbalik merugikan saya.

Pikiran saya, kalau ada yang sudah terlanjur tertipu, setidaknya dia mengalami sendiri sehingga tuduhannya ada dasarnya. Namun kemungkinan korban-korban sudah kalut karena kehilangan uang jadi tidak sempat bikin ramai grup.

Praktis hampir selama tiga hari itu, grup berisi dengan job nge-love dan buyback yang dilakukan berulang-ulang. Saya sampai hapal nama-nama yang fast respons dan selalu mengirim bukti transfer. Bisa dipastikan nomor itu dari komplotan penipu.

Di hari ketiga, grup mulai dimasuki anggota baru. Penipu pun mulai menggunakan fitur hapus chat otomatis setelah 24 jam. Akhirnya daripada keluar sia-sia, saya mencoba memberi chat peringatan kalau jangan asal transfer. Selang beberapa saat saya di keluarkan dari grup.

Penipu Profesional & Mau Modal

Dari pengamatan pribadi, menurut saya metode penipuan ini cukup profesional dan dilakukan oleh beberapa anggota. Saya masih menganggap mayoritas nomor anggota grup itu adalah komplotan si penipu. Jadi, korbannya atau calon korban hanya 5-10 orang saja.

Komplotan itu juga menggunakan metode yang profesional dan mau modal. Saya pribadi dapat untung Rp50.000 hanya dengan nge-love produk di marketplace. Mas-mas yang saya japri juga ada yang mendapatkan Rp50.000 serta yang kedua sempat ikut buyback sekali dan uangnya benar ditransfer balik. Kurang lebih dia untung Rp150ribuan.

Bagi sebagian orang, pancingan ini mungkin sangat menggiurkan dan dia akan mentransfer berulang kali hingga di titik si penipu tidak mengembalikan uangnya. Jadilah dia korban tertipu.

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Penipuan Online Ini

Postingan ini saya tulis sebagai peringatan bagi teman-teman pembaca jikalau suatu saat nanti dihubungi dengan modus serupa. Intinya Anda bisa saja untung, namun bisa juga buntung. Kalau Anda tidak berpikir logis, pasti Anda buntung.

Tanpa adanya rekening bersama sebagai penengah, dana Anda bisa dengan mudah lenyap karena tidak ditransfer balik. Terlebih lagi, Anda harusnya tidak gampang tergiur dengan uang cepat. Karena pasti ada sesuatu di balik itu semua.

Sistem yang dipakai penipu ini seperti bandar judi yang curang. Anda akan diberi satu hingga dua kali kemenangan sehingga Anda jumawa. Di kesempatan berikutnya, saat Anda bertaruh lebih banyak, Anda akan dibuat kalah. Dua kemenangan sebelumnya pun tak ada artinya dan Anda masih tetap rugi.

Uang Cepat itu Cuman Warisan

UPDATE: Pada bulan April 2023 ada nomor asing yang tak sengaja menemukan postingan ini di hasil pencarian google. Ternyata dia adalah salah satu korban dari modus penipuan serupa. Menurut pengakuannya dia sudah rugi 50 juta lebih.

Kami sempat chat sebentar. Dia cenderung menanyakan modus yang dia alami dengan pengalaman saya. Namun saya pribadi tidak bisa menolong lebih jauh karena saya juga bukan pakar di ranah ini. Saya hanya sharing pengalaman.

Meski demikian, untuk teman-teman yang baru saja menjadi korban, segera hubungi pihak bank agar rekening tujuan transfer bisa segera dibekukan. Hal ini bisa dilakukan dan kalau masih beruntung, dana yang Anda transfer bisa dikembalikan. Untuk lebih jelas, langsung saja ke bank.