Akhir tahun 2010 dan awal 2011 menjadi suatu yang istimewa bagi saya, kenapa? bukan karena deruman terompet yang khas pada malam tahun baru, ataukah letusan kembang api yang menerangi malam pergantian tahun. Ini semua dikarenakan sebuah hubungan kekeluargaan yang kita jalin selama beberapa tahun ini.  Sebuah pertemanan sederhana di bumi Sastra yang membuat kita bersama.

AKhir tahun 2010 kita teman-teman sejurusan iseng-iseng merencanakan untuk ngadain new years trip, dan pilihan jatuh ke rumah Evi di Ponorogo. Berharap ada pinjeman mobil dari Ibnu Nurkholis.

Setelah melalui banyak sekali pertimbangan dan perumusan sampe-sampe hampir gagal, akhirnya kita memutuskan untuk tetap berangkat pada hari jum’at 31 Desember ba’da Jumatan. *lebay

Dengan komposisi akhir peserta yaitu saya sendiri, Ibnu Nurkholis, Tori Nuariza, Haryo Prabancono, Zainuri Iskandar, Evi Baiturohmah dan Farida Rachmawati *krik krik *berasa absen di kelas .

Kita berangkat jum’at siang naik mobil mas Ibnu dengan supir mas Ibnu, bertujuh patungan buat beli bensin, perjalanan dilimuti dengan keceriaan dan nyanyian hangat dari saya *wkwkwkwkw

Maghrib kita sampai ditujuan, istirahat bentar, sholat trus pada makan. Abis itu jalan-jalan deh muter-muter Ponorogo, malem taun baru jalannya macet semua trus kita mutusin buat parkir mobil, trus jalan-jalan deh muter-muter Alun-alun Ponorogo berbaur dengan keramaian yang ada disana. Sayang buat malam itu tak ada kamera buat mengabadikan suasana disana *masa bawa kamera ga ada memorinya . Abis dari alun-alun kita mencoba ke daerah yang lebih tinggi yang lebih sepi, berniat untuk merasakan bagian yang lebih sunyi di kota Ponorogo, tapi hasilnya apa? yang didapet cuman gelap.

Pagi harinya kita pergi ke sawah dan memanen Bayam plus ketela. Memanen sendiri untuk oleh-oleh nanti ibu dirumah, buat tambah-tambah menu masakan. *Terimakasih buat Evi dan keluarga atas kerelaannya kami rusak sawahnya. Dibalik yang sederhana itu ada makna yang kaya disetiap prosesnya.

Memetik BAyam

Sok keren di Sawah

Sebelum dhuhur kita pamitan, kita mau jalan-jalan dulu sebelum pulang, menyusur Wonogiri dan menuju waduk Gajah Mungkur.

Kita Semua

Antara macet plus Nongkrong

Sebelum mencapai daerah Waduk mobil ada sedikit masalah, ada bau gosong,,, dari bawah alhasil mobil dipinggirlan, dan usut punya usut ternyata di bagian rem atau apa gitu ada yang kepanasen, solusinnya ya di istirahatin dulu, okee lah kita nongkrong dulu di Pinnggir jalan sambil ngliatin orang-orang yang lewat, sumpirr ee sumpah wektu itu jalan ramai bangget, sampai sampai ada mobil-mobil yang gag sabar malah pada muter balik.

Dan setelah beberapa saat pun kita juga memutuskan untuk muter balik dan pulang kerumah.

Buat kawand-kawand semua terimakasih buat cantik manisnya kisah bersama kaliand,,,,, semua lika-likunya dan semua yang terjadi bersama kalian gag akan terlupakan.