Sekarang ini hal-hal terkait investasi sudah semakin dekat dengan kehidupan seluruh level masyarakat. Tak seperti dulu yang cenderung hanya terjangkau oleh masyarakat kelas atas. Kemajuan teknologi digital menjadi salah satu penyebabnya. Kini banyak orang dari segala rentang usia berlomba-lomba untuk berinvestasi.

Berinvestasi memang hal bagus dan sangat dianjurkan. Namun investasi harus dilakukan dengan perhitungan dan pemahaman yang cukup terkait instrumen investasi yang digunakan. Jangan sampai kita asal investasi dengan tujuan menjadi lebih kaya dengan lebih cepat.

Kita bisa berkaca dengan kasus viral tentang investasi bodong yang menjerat dua influencer besar. Keduanya sudah dielu-elukan sebagai crazy rich yang ternyata penyidikan polisi menunjukkan keduanya tersangka penipuan investasi.

Oleh karena itu, agar tidak tertipu atau mengalami kerugian bertubi-tubi, kita harus memiliki pertimbangan dan melakukan persiapan sebelum benar-benar melakukan investasi.

Ilustrasi Emas Batangan. Emas merupakan salah satu produk yang bisa digunakan untuk berinvestasi jangka panjang. Photo by Scottsdale Mint on Unsplash
  • Pahami Kondisi Finansial Diri Sendiri

Sebelum memutuskan berinvestasi, luangkan waktu sejenak untuk membedah kondisi finansial diri sendiri. Bisa dilakukan secara privat, atau bersama pasangan, keluarga, atau menggunakan jasa profesional.

Dari tindakan tersebut kita bisa tentukan apakah kondisi finansial kita sudah sesuai atau aman untuk melakukan investasi atau belum. Apabila sudah, bentuk investasi apa yang paling cocok dan mampu kita lakukan.

  • Pakai Uang Dingin

Sebenarnya kala sudah memahami kondisi finansial diri sendiri, teman-teman pasti sudah paham uang apa yang boleh diinvestasikan. Namun, kalau ada yang nekat dan memaksakan diri untuk berinvestasi, kalian harus paham, INVESTASI HANYA COCOK DILAKUKAN DENGAN UANG DINGIN.

Apa itu uang dingin? Secara sederhana ya uang yang bukan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga apabila uang itu hilang, tidak akan membuat kehidupan seketika berantakan.

Nah, kalau belum ada uang dingin, lebih baik tunda dulu berinvestasi.

Jangan berinvestasi pakai uang yang didapat dari pinjol. Chaos nanti hidupnya.

  • Ukur Kemampuan Hadapi Risiko

Investasi pastinya beresiko, masing-masing investasi memiliki tingkat risiko tersendiri. Oleh karena itu kita harus memilih jenis investasi dengan profil risiko yang cocok dengan kondisi finansial kita.

  • Diversifikasi Produk Investasi

Usahakan kita berinvestasi tidak dalam satu jenis investasi saja. Hal ini merupakan safety net untuk menjaga dana investasi kita apabila ada sebuah produk mengalami penurunan.

  • Persiapkan Dana Darurat

Jadilah investor yang cerdas. Jangan asal terus berinvestasi sampai tidak memikirkan dana darurat. Kita harus berusaha menyisihkan penghasilan untuk ditabung sebagai dana darurat. Tabunglah dana darurat hingga setidaknya tiga sampai enam bulan penghasilan kita.

  • Gunakan Platform Terpecaya

Selalu ketahui latar belakang platform yang akan digunakan untuk berinvestasi. Jangan mudah percaya dengan testimoni dari siapapun, karena hal itu bisa saja palsu.

Jadilah investor yang cerdas, lakukan riset pastikan platform yang akan dipakai sudah diakui instansi-instansi legal yang berlaku.

  • Sabar

Tips terakhir namun paling penting adalah Sabar. Banyak pemula yang belum paham betul tentang investasi, membayangkan dana yang diinvestasikan akan bertambah dalam waktu singkat. Hal itu memang mungkin terjadi, namun tidak semua akan mengalami hal tersebut.

Sebaiknya kita bersabar dalam berinvestasi. Tentukan target dalam setiap investasi, dan bersabar hingga target tercapai.

Itulah beberapa tahap yang perlu dipikirkan sebelum memulai investasi. Pastikan kita berinvestasi karena tujuan yang positif. Jangan sampai berinvestasi hanya mengikuti trend dan tidak menyiapkan kondisi finansial diri terlebih dahulu.

Mengenai cara berinvestasi, silahkan cari dari sumber terpercaya tentang cara berinvestasi saham, cara investasi reksadana, hingga cara investasi emas. Semua komplet di internet.