Tak terasa sudah satu tahun dari waktu puasa tahun lalu, tahun lalu apa? tarawih full berjama’ah? *endak* trus Tadarus nya 30 juz? *endak* sholat lima waktu? *kalosempetjama’ah* yang penting wajib dan penting aja masih keteteran apa lagi yang sunnah.
Trus?
Tahun in mau sama? mau tetep jadi orang yang rugi? Astaghfirullah.
Hidup ini seperti berjalan, momen-momen ramadhan seperti saat kita sampai di taman buah yang buahnya banyak dan seringnya kita ingin memetiknya untuk dimakan dan untuk bekal melanjutkan perjalanan. Tapi manusia, tempat salah dan khilaf, waktu yang diberikan untuk memetik bunga malah dihabiskan untuk bersendau gurau dan melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Ya bagaimana lagi, yang sudah terjadi ya tidak bisa diubah lagi, sebagai manusia seharusnya menjadikan yang dibelakang menjadi pembelajaran untuk kedepannya, jangan semuannya diulangi dan terjadi lagi, itu namanya rugi.
Manusia sering bicara, mungkin ini bulan ramadhan terakhir yang kita temui, mungkin ungkapan klasik itu bisa memicu kita untuk melakukan yang terbaik, tapi untuk level kebebalan yang sudah akut, ungkapan itu mungkin kurang menusuk, ada orang-orang yang masih seenaknya di bulan suci ini. Kalau masalah seperti ini , semuannya kembali ke pribadi masing-masing, mau berubah atau tidak.
Yang penting yang ada di depan dihadapi dengan sebaik mungkin Bismillahirrohmanirrohim… yang kemarin untuk pembelajaran saja,, Niat baik udah dapet pahala ogg..
Marhaban Ya Ramadhan
Selamat menunaikan Ibadah Pusasa….
Teserah mau puasa kapan yang penting jangan mulai hari Senin.
Dan semoga tidak berhenti di tulisan dan perkataan…
Terserah mau puasa kapan yg penting jangan mulai hari senin 🙂 semangat! Bismillah…
Iya :*
Whohoho :2thumbup
Selamat berpuasa kak ndut. Semoga penuh berkah :babyboy1