Sudah berapa tahun dia hidup di dunia ini? Sudah berapa tetes keringat ayah ibunya mengalir hanya untuk sekedar beberapa detik senyummnya? Sudah berapa ribu dollar dihabiskan hanya untuk kebutuhannya?
“Tak terhitung, tak terhitung berapa lembar keringat dan berapa tetes dollar sudah dihabiskan.” kataku
Oke kalau seperti itu adanya, apa yang harus kita lakukan? apa yang selayaknya kita benahi? apa dibenarkan hanya cemberut diam setiap malam? apakah merasa sudah pantas, bangun tidur di pagi hari dan langsung mencicip teh hangat manis buatan orang lain? Sudah benarkah kalau hanya menengadahkan tangan dengan alasan berfoya-foya? banggakah dengan apa yang dicapai selama ini? cukupkah berjuang hingga saat ini?
Belum, semuanya belum cukup, belum cukup bagus untuk membuat kita hanya bermalas-malasan dan tak mau bergerak maju, semuanya baru awal dari perjuangan kita. Awal dari kehiduoan yang sesungguhnya, sesuatu yang besar menanti kita di depan, maka mulai dari sekarang mari disiapkan.
Aku semangat, aku punya masa depan, tapi itu tak dijual bebas di pasaran, aku harus memesanya terlebih dahulu, aku tahu siapa yang bisa membuat masa depan ku, aku sedang kesana mau memesannya, satu masadepan yang unik hanya untuk ku. Aku sedang berjuang melawan penyakit ku, untuk menyembuhkan diri dari penyakit yang satu ini aku harus memperjuangkannya sendirian, orang lain hanya bisa membantu do’a. Walaupun aku berpenyakit, aku tidak putus asa, aku akan tetap semangat untuk melawan penyakit ku, untuk segera memastikan masadepan ku yang unik itu.
Setiap hari ingin bangun pagi, tapi mungkin pagi ini aku memang beruntung jadi bisa bangun pagi, beranjak dari tempat tidur aku menuju tempat yang biasa aku tuju dan menyiapkan diri untuk kegiatan hari ini, aku bikin sarapan sendiri, aku berangkat, aku beraktifitas seharian penuh hingga tak mempedulikan makan siang. Semua itu aku lakukan dengan berlari, aku berlari dengan semangat, walaupun aku sendiri itu semangat , tapi aku terus saja berlari dengan semangat.
Dua bulan yang lalu aku baru mengerti tentang semua maksud lari ini, aku diberitahu semangat, semangatnya begitu mencintaiku, aku kagum dengan semangatnya selama ini, Aku sendiri semangat, tak sesemangat dia dalam hidup ini, mungkin belum, aku diberitahunya untuk segera memesan masadepan, aku harus mengikuti lomba lari setiap harinya, aku harus berlomba dengan semangat-semangat yanag lain, aku harus bisa paling tidak bermanfaat buat diri sendiri, lomba ini tidak untuk saling mengalahkan, karena setiap semangat mempunyai pesanan masadepan sendiri jadi lomba ini hanya untuk melecut semangat para semangat, jadi mulai hari dan semoga sampai akhir hayat nanti, Aku, semangat akan mengikuti lomba lari itu untuk melanjutkan hidup ku dan menjemput masadepan ku yang unik itu. Kalaupun nanti aku lupa aku masih punya semangat yang lain untuk memberi tahuku soal lomba ini, jadi Bismillah,,, ayo Lari :*
Kata Kunci yang Kecantol:
- puisi lomba lari
- puisi tentang lomba lari
Luar biasaaaaaaaaaaa kaka…. Semoga makin kurusss :ngacir2
Gerak Maju Meninggi…. ^_^
“beranjak dari tempat tidur aku menuju tempat yang biasa aku tuju” aku tahu hbs itu km menuju kemana, ke tempat tidurmu yg satunya, di luar kamar/ kalo ga dikasurnya kakakmu
Lari pagi juga baik ya :ngacir2
semoga semangatnya tidak mudah luntur mas…
terus semangat di berbagai aktivitas 🙂
Tetap semangat pantang menyerah..