Dalam menulis cerita fiksi, salah satu elemen yang paling penting adalah konflik. Tanpa konflik, tidak akan tercipta cerita yang menarik. Hal itu karena tokoh utama tidak akan berjuang untuk mencapai tujuannya. Konflik dalam cerita fiksi menciptakan ketegangan dan drama yang mendorong alur cerita maju, menjaga pembaca terlibat, dan memberikan makna pada karakter.
Konflik dalam cerita fiksi bisa dibentuk dengan berbagai cara dan metode. Setiap cerita-cerita populer yang kamu ketahui, semuanya memiliki formula konflik yang bisa dibedah dan secara teori sudah ada sejak lama.
Oleh karena itu sebelum membuat cerita fiksimu sendiri, ada baiknya kamu terlebih dahulu belajar tentang jenis-jenis konflik dalam cerita fiksi. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai jenis konflik dalam cerita fiksi dan memberikan tips tentang bagaimana menggunakannya secara efektif untuk menciptakan cerita yang menarik dan menggugah emosi.
Jenis-Jenis Konflik Dalam Cerita Fiksi
Konflik Internal
Konflik internal terjadi ketika karakter menghadapi pertentangan atau dilema batin. Ini melibatkan perjuangan emosional atau moral yang berlangsung di dalam diri karakter. Misalnya, karakter utama mungkin mengalami konflik antara keinginan untuk mengikuti hati nuraninya dan tuntutan dari lingkungannya, atau menghadapi ketidakpastian dalam mengambil keputusan besar. Konflik internal ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi kedalaman karakter dan menghadirkan perjalanan emosional yang kuat.
Contoh konflik internal dalam cerita fiksi bisa dilihat dari beberapa bagian dari sero novel Harry Potter. Ada kalanya Harry merasa harus menyelesaikan semua masalahnya seorang diri. Hal itu dia lakukan karena di dalam pikirannya dia hanya menjadi beban untuk teman-teman dan orang yang menyayanginya.
Konflik Eksternal
Konflik eksternal terjadi ketika karakter utama berhadapan dengan kekuatan atau entitas dari luar. Hal tersebut seperti tokoh antagonis, lingkungan, atau situasi yang menantang. Ini bisa berupa pertempuran fisik, konfrontasi verbal, atau tantangan lain yang menghalangi karakter untuk mencapai tujuan mereka. Konflik eksternal membantu menjaga ketegangan dan aksi dalam cerita, mendorong perubahan dan pertumbuhan karakter, serta memberikan konsekuensi yang berarti.
Konflik eksternal ini bisa dibilang pasti ada di setiap cerita. Hal ini karena cakupan konflik eksternal itu sangatlah luas. Contoh konlfilk eksternal dalam cerita fiksi bisa diambil dari novel karya Ahmad Tohari berjudul Orang-Orang Proyek.
Dalam novel tersebut tokoh utamanya bernama Kabul. Ia adalah seorang insinyur yang bertanggung jawab dalam pembangunan sebuah jembatan di masa pemerintahan orde baru. Kabul mendapat berbagai tekanan dari banyak sisi karena kepentingan politik dan derasnya KKN di masa itu. Kabul harus berjuang untuk terus mempertahankan integritasnya hingga proyek tersebut selesai.
Konflik Antagonis
Konflik antagonis melibatkan perlawanan langsung antara karakter utama dan antagonis. Antagonis bisa berupa tokoh jahat, organisasi jahat, atau bahkan keadaan yang tidak menguntungkan. Penggambaran antagonis yang kuat membantu mempertajam karakter protagonis dan menyediakan pemahaman lebih mendalam tentang kekuatan mereka.
Konflik ini bisa dibilang mirip seperti konlfik eksternal. Namun cerita dengan konflik antagonis biasanya hanya berfokus pada satu musuh utama yang disebut tokoh antagonis. Contoh konflik antagonis dalam cerita fiksi biasanya terdapat dalam cerita-cerita petualangan atau superhero. Tujuan karakter utama bisa tercapai apabila musuh utama dikalahkan.
Kamu bisa mengambil contoh dalam cerita The Lord of the Ring, atau cerita-cerita superhero dari Marvel. Mereka hanya memiliki satu musuh utama seperti Sauron atau Thanos.
Konflik Antar Karakter
Konflik antar-karakter terjadi ketika ada ketegangan dan perbedaan antara beberapa karakter di dalam cerita. Ini bisa berupa konflik antara teman, saudara, atau rekan kerja yang memiliki tujuan atau nilai-nilai yang bertentangan. Melalui konflik ini, penulis bisa mengeksplorasi dinamika hubungan antar karakter dan menghadirkan momen yang menggugah emosi bagi pembaca.
Konflik antar-karakter biasa terjadi di cerita dengan ensemble character atau karakter tim. Mereka bisa membangun konflik pendukung yang tidak berhubungan dengan konflik utama yang akan menjadi tujuan utama.
Novel-novel seperti 5cm dan Negeri 5 Menara biasanya memiliki konflik antar-katakter yang cukup menarik saat dibaca.
Konflik dengan Lingkungan
Konflik dengan lingkungan mencakup perjuangan karakter dengan alam, cuaca ekstrem, atau situasi berbahaya. Lingkungan yang keras bisa menjadi penghalang bagi karakter dan membentuk tantangan menarik dalam cerita. Hal ini juga dapat menciptakan kesempatan bagi penulis untuk menunjukkan ketahanan dan ketangguhan karakter.
Konflik dengan lingkungan merupakan teknik yang bisa dibilang unik saat digunakan dalam cerita. Salah satu cerita fiksi yang memiliki konflik dengan lingkungan yang mendominasi ada dalam film The Revenant.
Film tersebut mengisahkan tentang penjelajah yang ditinggalkan di dalam hutan oleh rekan-rekannya setelah terluka parah karena diserang beruang. Tokoh bernama Hugh Glass itu berjuang melawan kejamnya hutan di musim dingin. Ia bertekad untuk tetap hidup dan menuju desa terdekat.
Konflik Sosial
Konflik sosial mencakup pertentangan yang timbul dari struktur sosial, kebijakan, atau norma-norma masyarakat. Ini mencerminkan masalah-masalah sosial dalam kehidupan nyata dan memberikan dimensi realisme pada cerita fiksi. Melalui konflik sosial, penulis dapat menyampaikan pesan dan mencerminkan isu-isu penting di dunia nyata.
Contoh konflik sosial dalam cerita fiksi bisa kalian dapatkan dari banyak cerita-cerita tentang dunia yang utopis. Salah satu yang cukup populer adalah The Hunger Games Disitu tokoh utama Katniss Everdeen dihadapkan dengan kondisi sosial dan rezim jahat yang membuat hidup banyak orang sengsara.
Itulah enam poin konflik yang mungkin ada dalam cerita fiksi. Satu cerita bisa memiliki lebih dari satu model konflik. Intinya penulis bisa membangun berbagai konflik agar cerita tidak monoton dan lebih menarik pembaca.
Penting bagi penulis fiksi untuk memahami berbagai jenis konflik ini dan bagaimana menggunakannya dengan tepat dalam cerita. Menghadirkan konflik yang mendalam dan bervariasi akan membantu menjaga minat pembaca, mengembangkan karakter, dan membuat cerita fiksi Anda hidup. Sampai di sini kalian sudah selangkah lebih banyak mengetahui seluk beluk cara menulis cerita fiksi. Kalau ada poin lain atau aspek lain yang belum kalian pahami, mari berdiskusi di kolom komentar.
Selamat menulis, dan jangan takut untuk menjelajahi beragam jenis konflik ini untuk menciptakan kisah yang luar biasa.
Kata Kunci yang Kecantol:
- https://rizalfikry com/konflik-dalam-cerita-fiksi/
Trackbacks/Pingbacks