Jual beli online kini sudah menjadi hal biasa dan bisa dilakukan kapanpun dimanapun. Semenjak kemunculannya beberapa tahun ke belakang, jual beli online selalu mengandalkan pembayaran transfer atau menggunakan uang digital. Kecenderungan itu mulai bergeser saat sistem cash on delivery (COD) mulai booming.
Jualan COD memungkinkan pembeli untuk membayar saat produk yang dipesan sudah sampai ke alamat pengiriman. Pembeli membayar kepada kurir yang mengantarkan barang. Tak butuh waktu lama, sistem jualan COD kini menjadi idola bagi mayoritas masyarakat saat akan membeli barang secara online.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, mayoritas pengguna e-commerce atau sebesar 83,11% memilih untuk membayar pembelian secara cash dan COD. Data ini tentunya menjadi bukti nyata bahwa mayoritas pembeli di toko online lebih memilih membayar saat barang sudah di tangan.
Meski lebih diminati konsumen, sistem COD bukan tanpa kendala. Banyak kasus paket retur atau konsumen yang tidak paham konsep jualan COD kerap merugikan penjual online. Hal tersebut tak jarang viral di media sosial.
Untuk mengantisipasi dan mencegah transaksi jualan COD tidak sukses, maka kalian sebagai penjual online memahami 4 cara di bawah ini;
Membangun Kepercayaan Pelanggan
Review dan ulasan di toko online kalian sangatlah penting. Hal tersebut menambah kredibilitas kalian sebagai penjual online. Kalau toko kalian semakin terpercaya, maka pelanggan yang berbelanja pun semakin tidak khawatir. Hal tersebut akan mengurangi potensi paket retur karena pembeli khawatir dikirimi barang palsu.
Memiliki Sistem Verifikasi
Untuk memastikan keamanan dan keabsahan pesanan, Anda perlu memiliki sistem verifikasi yang efektif. Pastikan pelanggan memberikan informasi yang akurat, seperti nomor telepon yang valid, sebelum mengkonfirmasi pesanan. Ini akan membantu mengurangi risiko penipuan atau pesanan palsu.
Selain itu, agar jualan COD lancar, kalian harus memastikan estimasi pengiriman kepada pembeli. Jangan sampai ada pembeli yang buru-buru namun memilih ekspedisi reguler sehingga produk diterima terlambat. Hal itu akan memperbesar peluang retur. Setidaknya tanya ke pembeli mengenai estimasi pengiriman apakah sudah sesuai kebutuhan.
Jelaskan Aturan Menerima Barang COD
Para penjual online sebaiknya memiliki pesan template yang berisi mengenai tata cara dan teknis penerimaan barang COD. Hal ini untuk meminimalisir kalian bertemu dengan buyer yang tak paham maksud jualan COD.
Pastikan buyer memahami proses pembayaran dan waktu pengiriman yang diharapkan. Berikan nomor kontak yang dapat dihubungi jika pelanggan memiliki pertanyaan atau perlu mengubah pesanan mereka. Sampaikan juga informasi tentang kebijakan pengembalian barang jika diperlukan.
Cek Nomor Ponsel Buyer
Cara ini sudah saya lakukan selama dua tahun terakhir. Setiap pelangan COD saya selalu saya cek nomornya di aplikasi GET Contact. Ini bukan promosi atau apa, tapi ini pengalaman pribadi. Pembeli yang pernah bermasalah transaksi COD-nya pasti ada tag terkait hal tersebut. Hal itu bertujuan untuk membantu sesama seller COD agar tidak terkena retur dari pembeli yang sama.
Tips tersebut mungkin lebih cocok bagi kalian yang jualan COD tanpa marketplace, karena setahu saya misal di marketplace seperti Shopee akan ada blacklist apabila buyer tidak mau membayar pesanan COD.
Empat cara di atas bisa digunakan untuk meminimalisir kegagalan selama berjualan COD. Sebenarnya COD adalah model pembayaran belanja online yang sangat memudahkan. Namun tak bisa dipungkiri, minat baca warga negara ini memang cenderung rendah.
Masih banyak yang tidak membaca syarat dan ketentuan berbelanja COD. Masih banyak yang menganggap kalau paket bisa dikembalikan setelah isinya diacak-acak. Mereka tak mau repot dengan sistem retur yang sudah disediakan.
Untuk itu, para seller yang menggantungkan penjualan dengan COD tak boleh bosan memberikan literasi dan informasi terkait COD kepada pembeli. Hal ini selain bertujuan untuk menciptakan ekosistem jual beli COD yang sehat juga untuk meningkatkan prosentase kesuksesan penjualan kalian sendiri.
Kemunculan sistem COD telah memberikan opsi yang lebih fleksibel bagi konsumen yang ingin merasakan manfaat belanja online sambil tetap mempertahankan rasa keamanan dan kenyamanan dalam transaksi.
trims informasinya.. sangat berguna buat temen2 yg berbisnis online maupun yang suka bertransaksi COD
Dulu masih sering menggunakan metode pembayaran ini jika berbelanja di marketplace. Karena saat itu masih takut ditipu. Karena akar pembayaran CoD ini kan transaksi konvensional. Artinya karena adanya kebiasaan berbelanja di tempat dan sekaligus transaksi. Yang pada akhirnya diadaptasi dalam tren belanja kekinian melalui marketplace maupun platform lain.
malasih banyak kak tips dan informasinya. Sepertinya saya harus mulai lagi untuk jualan online
Emang bener mas, saya sempat jualan online. Banyak juga yang udah dikasih penjelasan yang cukup lengkap di deskripsi produk tapi kayanya gak dibaca. Tapi deskripsi yang lengkap cukup membantu buat berargumen dengan pembeli yang bermasalah.
Gede juga ya persentasenya BPS untuk COD lebih dari 80%. Berarti saya termasuk yang di luar itu. Nggak tahu, setiap kali belanja online saya malas COD. Malas ribet saja, harus pas dan cocok waktunya, antara kurir datang dengan kita yang lagi di tempat.
Aku pribadi sebenarnya lebih suka bayar transfer karena jaga-jaga kalau pergi. Jadi kurirnya gak repot atau ngerepotin orang yang dititipi. Cuma COD memang jadi pilihan buat orang yang tidak biasa pakai mbanking. Yang penting paham aja sistemnya karena beberapa ada yang viral kan. Buka barang duluan gak mau bayar
Aku pribadi sebenarnya lebih suka bayar transfer karena jaga-jaga kalau pergi. Jadi kurirnya gak repot atau ngerepotin orang yang dititipi. Cuma COD memang jadi pilihan buat orang yang tidak biasa pakai mbanking. Yang penting paham aja sistemnya karena beberapa ada yang viral kan. Buka barang duluan gak mau bayar
COD tanpa marketplace cukup memudahkan pembeli (yang amanah), apalagi yang butuh cepat. Tapi di satu sisi, seller juga harus waspada kalo bertemu pembeli yang tidak amanah. Pasti ada plus minus dari sistem, sebagai seller selalu antisipasi dengan cara di atas. Terima kasih remindernya, Kak
Salah satu kelemahan COD adalah, ketika paket sampai, Buyernya sedang tidak ada di rumah. Urusannya jadi ribet kalau begini.
Dunia per-COD-an ini memang rumit menurut saya. Karena proses transaksinya yang tak semudah seperti langsung di toko offline, terlebih lagi ada keterlibatan kurir sebagai pengantar barang, membuat COD menjadi lebih panjang alurnya. Kepercayaan antara seller dan buyer memang jadi hal penting ya. Bagus juga marketplace sekarang sudah membuat tag khusus bukan hanya untuk seller (via rating), namun juga buyer yang tidak fair.
Sistem COD ini sebenernya menjadi opsi untuk masyarakat yang belanja online tapi gamau ribet untuk transfer/ top up. Tapi kadang masih ada aja permasalahan dalam sistem ini, entah yang membeli tau-tau ga mau membayar padahal udah pesen, atau paket yg datang maunya dibuka dulu baru membayar. Huftt setujuu, minat membaca masyarakat kita masih rendah. Padahal ada syarat dan ketentuan saat mau berbelanja online dengan sistem COD.
Sistem cod sering jadi bahan penipuan. Makanya harus ekstra waspada. Bikin verivikasi, cek nomor telepon, bisa jadi salah satu upaya pencegahannya
Jualan dengan sistem bayar dan pengirimannya COD jadi memudahkan buat kedua belah pihak ya, baik seller maupun pembeli. Biasanya seller dengan sistem COD jadi andalan ya
Boleh juga nih tipsnya, saya baru bisa sebagai pembeli yg always COD.
Saya termasuk yang jarang pake sistem COD. Kan nggak setiap saat kita siap di rumah atau lebih repot harus ketemu di tempat tertentu. Yang penting aturan dipatuhi penjual dan pembeli ya, sehingga transaksi selesai dengan baik
Wah tipsnya bagus banget nih, sangat bermanfaat untuk para penjual online yang memanfaatkan sistem COD
Saya termasuk yang cukup ‘geram’ ketika melihat video-video yang viral di Media Sosial yang memperlihatkan Bapak/Ibu yang ‘ceritanya’ kecewa dengan produk yang mereka beli lewat fitur COD dan akhirnya ngamuk-ngamuk ke kurir. Hadeeeeehhh. Biasanya yang kejadian begitu memang rentan dialami oleh kalangan bapak-bapak atau ibu-ibu generasi Boomer atau Gen X. Harus mau belajar dan baca-baca ya, Bpk/Ibu!
COD ini memudahkan kedua belah pihak untuk bisa saling percaya dalam kualitas barang sebenernya yaa… Gak etis sekali kalau sudah dikirimkan, ternyata menolak untuk membayar. Tapi bisa jadi kalau kualitas barang gak sesuai dengan deskripsi.
COD ini sebenarnya bagus ya buat yang terkendala susah transfer uang cuma masalahnya banyak yang nggak mau bayar pas barangnya nggak sesuai gambar. saya sendiri hampir nggak pernah pakai COD ini soalnya paketnya diantar ke rumah orang tua.hehe
Makasih infonya kak. Penting banget ketika saya jadi owner sebuah online shop
Aku jarang bgt pake COD , lebih suka byr kontan atau later soalny suka ngirim barang ke rumah ortu takut nyusahin yg dititip hehe