Jika ada suatu hal yang positif, alangkah baiknya disebar seluas mungkin, agar nilai-nilai positif yang ada ikut tersebar. Nah, kali ini saya mau menyebarkan hal positif yang ada di daerah atau kampung tempat saya nge-kos selama kerja di Malang. Kampung itu dikenal dengan Glintung go Green (3G). Biasa disebut Glintung gg. IV, atau RW 23, keluarahan Purwantoro, kecamatan Blimbing, kota Malang, Jawa Timur.
Dari namanya pasti sudah bisa ditebak, kampung seperti apa 3G. Iya, kampung ini merupakan kampung ramah lingkungan yang dikelilingi tumbuhan-tumbuhan hijau. Warganya seperti sudah sehati untuk membangun kampung penuh tumbuhan. Meski kampungnya punya gang-gang kecil kayak labirin. Warganya bisa membangun semacam hidroponik yang ditempel di tembok-tembok untuk menanam tanaman.
Selain hidroponik, warga 3G juga sudah memiliki biopori yang berfungsi untuk menambah daya serap air ke tanah, sehingga tidak ada lagi genangan-genangan air pasca hujan lebat. Selain itu ada sumur injeksi, yang berfungsi untuk mencegah banjir.
Warga 3G sering sekali mengadakan kerja bakti untuk membenahi tumbuhan-tumbuhan yang ada, dan membersihkan area kampung. Sebagai anak muda, saya malu sendiri karena tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, akan tetapi di sisi lain, lha aku iki mung cah kosan, ngko nek melu-melu kegiatan warga dikiro cah keblasuk ngendi.
Oiya, 19 Maret kemarin saya pulang kerja mendapati gang daerah kosan yang juga merupakan kampung 3G gelap gulita, ternyata, kampung 3G sedang mengikuti Earth Hour, epic, semua warganya ikut serta, paling hanya ada satu dua lampu urgent yang tetap dinyalain. Salut.
Beberapa hari setelahnya, bertepatan dengan Hari Film Nasional, dan rangkaian Parade Film Malang, kampung 3G jadi venue spesial pemutaran alternatif film-film tentang lingkungan. Dari situ saya mendengar sedikit cerita latar belakang kampung 3G bisa jadi seperti sekarang.
Menurut cerita bapak Ketua RW 23, Ir. Bambang Irianto (juga menjabat General Manager organisasi 3G), dulunya kampung 3G tidak seperti sekarang, dulunya sebuah kampung langganan banjir dan belum terjaga kebersihannya. Dengan kondisi yang ‘tidak begitu baik’ itu, muncullah keinginan untuk memperbaiki keadaan. Salah satu caranya ya dengan gerakan 3G itu.
Pak bambang juga bercerita, dulunya belum semua warga sepaham dengan gerakan ini, akan tetapi sedikit demi sedikit tujuan baik membuahkan hasil yang baik pula.
Kalau tidak salah kampung 3G sudah 3 tahun terakhir ini menjadi kampung hijau, warganya seakan-akan sudah mengerti tugas masing-masing untuk membuat kampung mereka lebih hijau dan lebih indah. Dengan gerakan positif ini kampung 3G mendapat dukungan dari Universitas Brawijaya, tentunya pemerintah kota Malang, dan juga pernah mendapat dukungan dari salah satu universitas di Tokyo, Jepang.
Buat yang mau belajar bikin hidroponik dan produk-produk kampung 3G bisa langsung berkunjung, alamatnya bisa di googling, kemudian cari pak RW nya. Bisa juga baca-baca di glintunggogreendotcom
Kata Kunci yang Kecantol:
- glintung go green
- kampung hijau malang
- kampung hidroponik malang
- go green malang
- kampung hijau
salut banget gan, walaupun ruang untuk menanam nya sangat sempit tapi merea tidak putus semangat,mereka ciptakan inovasi sekreatif mungkin sampai akhirnya lingkungan sekitar menjadi indah,hijau membawa kesejukan setiap yang melihatnya.
Good banget nih
keren banget ya gintunggg