Desa, seringkali dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai daerah tertinggal. Padahal, di balik kesederhanaannya, desa menyimpan potensi yang sangat besar. Kekayaan alam yang melimpah, kearifan lokal yang unik, serta keramahan masyarakatnya menjadi modal utama untuk mengembangkan berbagai jenis usaha. Dengan sedikit kreativitas dan semangat kewirausahaan, desa dapat menjelma menjadi pusat perekonomian yang mandiri. Peluang bisnis di desa pun sangat beragam, mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga pariwisata.
Macam-macam bisnis di desa tak kalah dengan yang biasanya ada di kota, dengan terbukanya arus informasi, menjadikan model bisnis di desa tak jauh beda dengan yang di kota. Malahan, bisnis kecil dan menengah di desa punya keuntungan yakni target pasar jelas, dan persaingan yang tak seketat di kota. Hal ini juga membuat bisnis di desa mayoritas tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Apa saja sih ide bisnis modal kecil yang bisa dilakukan di desa?
Keuntungan Memulai Bisnis di Desa
Menjalankan bisnis di desa menawarkan sejumlah keuntungan yang menarik. Persaingan yang relatif rendah dibandingkan di perkotaan memberikan ruang yang lebih luas bagi pelaku usaha untuk berkembang. Ketersediaan bahan baku yang melimpah dan mudah diakses, baik dari hasil pertanian, peternakan, maupun kerajinan tangan, menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, luasnya lahan yang masih tersedia memungkinkan pengembangan usaha lebih lanjut. Potensi wisata alam dan budaya yang unik juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, membuka peluang bisnis di sektor pariwisata.
Karakter Bisnis yang Cocok di Desa
Sebagai pemula yang akan memulai bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kita harus memahami karakter bisnis disesuaikan dengan tempatnya. Pada umumnya, bisnis yang cocok di pedesaan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Jualan barang-barang kebutuhan pokok seperti sembako, alat pertanian, atau obat-obatan merupakan pilihan yang tepat. Selain itu, bisnis makanan dan minuman juga memiliki potensi besar, terutama jika menawarkan produk lokal atau olahan hasil pertanian. Jasa seperti desain spanduk, undangan, hingga mencetak dokumen, yang biasanya ada di kota-kota, sebenarnya juga dibutuhkan oleh warga desa. Penting untuk memilih jenis bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat setempat.
Biar ga bingung, bisnis apa yang cocok dibuka di pedesaan dan berpotensi sebagai pemberdayaan UMKM? simak artikel ini sampai selesai.
Jenis-Jenis Bisnis yang Cocok di Pedesaan
- Bisnis Kuliner Viral
Ide bisnis modal kecil yang pertama adalah kuliner viral. Tak terbatasnya aliran informasi membuat apa yang terjadi di kota besar juga bisa diketahui warga desa. Hal ini sebenarnya sangat potensial jika dilihat dari segi bisnis, terutama yang berhubungan dengan kuliner. Pada suatu momen akan ada kuliner viral yang dicari banyak orang. Kamu bisa memanfaatkan hal ini untuk membuka sebuah bisnis terkait kuliner viral itu di desa.
Contoh konkretnya saat es kepal milo viral di berbagai daerah. Hampir bisa dipastikan di desa tempat tinggalmu belum ada penjual es kepal milo saat itu. Hal ini merupakan peluang besar untuk membuka bisnis es kepal milo. Kamu hanya perlu melakukan riset terkait cara membuat dan bahan-bahan yang dibutuhkan, mayoritas informasi ini ada di internet atau media sosial. Setelah itu kamu bisa membuka bisnis es kepal milo selagi masih viral. Hal serupa juga bisa dilakukan dalam kasus viralnya seblak prasmanan.
Meski demikian, tidak dipungkiri bisnis kuliner viral ini hanya musiman. Oleh karena itu kamu harus bisa membranding dirimu dengan konteks bahwa warung yang kamu buka akan menyediakan menu viral. Hal ini membuat kamu akan lebih fleksibel dalam mengganti-ganti menu jika dibutuhkan.
- Bisnis Jasa Fotokopi & Cetak Foto
Ide bisnis modal kecil yang kedua adalah jasa print, fotokopi, cetak foto, dan undangan. Biasanya, warga desa tidak se-modern warga kota, meski demikian hal itu tidak menjadi tanda kalau mereka tidak membutuhkan alat-alat modern seperti orang kota. Orang desa cenderung lebih memilih memakai jasa orang lain jika behubungan dengan hal-hal modern, hal inilah yang membuat bisnis jasa mengolah dokumen, fotokopi, dan cetak foto sangat potensial di desa.
Untuk memulai bisnis ini modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, secara umum kamu hanya membutuhkan seperangkat desktop atau laptop, printer, scanner, dan juga koneksi internet. Orang di desa pasti juga akan membutuhkan jasa tersebut saat mereka mengurus surat-surat, hendak melamar pekerjaan, atau akan mengadakan hajatan.
Jika kamu merasa belum cukup mahir dalam mengolah dokumen, mngedit foto, kamu tak perlu khawatir, sekarang sudah banyak sekali tutorial yang bisa kamu pelajari. Cukup dedikasikan beberapa jam sehari untuk belajar, dalam waktu beberapa bulan saja, kamu bakal bisa membuka jasa fotokopi lengkap dengan jasa edit foto, olah dokumen, serta membuat undangan pengajian yang sering dibutuhkan warga desa.
- Kuliner Sarapan Murah Meriah
Ide bisnis modal kecil selanjutnya adalah kuliner sarapan murah. Bisnis yang satu ini cocok untuk ibu rumah tangga di desa yang ingin mandiri. Perkembangan zaman membuat tak hanya orang-orang di kota saja yang malam memasak sarapan. Kini orang-orang di desa juga mulai lebih suka membeli menu sarapan dibandingkan masak sendiri. Hal ini tentunya sebuah potensi besar untuk berbisnis.
Biasanya, kuliner sarapan ini menyesuaikan kebiasaan sarapan warga desa itu. Kamu hanya perlu membuka lapak sederhana di depan rumah, kemudian menyediakan menu-menu sarapan yang biasa dimakan di desa itu. Bisa nasi uduk, nasi telor, nasi lengko, atau nasi soto.
Salah satu kunci utama kesuksesan bisnis kuliner sarapan adalah lauk yang bermacam-macam dan fresh, serta simpel untuk disiapkan dan dimakan. Selain itu kuliner sarapan harus bisa diandalkan konsumennya, jangan buka ketika niat saja, hal itu akan membuat konsumen memilih pedagang lain yang lebih bisa diandalkan.
Bisnis kuliner skala rumahan merupakan bisnis dengan modal yang relatif kecil. Kamu bisa mulai membuka bisnis ini dengan modal sejutaan saja. Meski demikian, bisnis kuliner memiliki risiko yang cukup tinggi, kalau bahan-bahan yang sudah dimasak tidak laku, maka bahan-bahan itu tidak bisa dijual keesokan harinya. Oleh karena itu ukur kemampuan diri dan target pasar adalah kunci utama terhindar dari kerugian.
- Bisnis Makanan Ringan
Jangan pernah mengesampingkan potensi bisnis makanan ringan. Karena kebiasaan nyemil orang Indonesia membuat penjual makanan ringan selalu laris. Kamu bisa memulai bisnis ini di desa dengan makanan ringan seperti makaroni gurih pedas, basreng pedas, dan semacamnya. Ambil stok makanan ringan dari distributor dan beli dalam kuantitas grosir. Kamu bisa memulai dengan 5-10 jenis makanan ringan terlebih dahulu.
Setelah itu kemas ulang makanan ringan itu sesuai dengan varian yang ingin kamu jual. Kamu bisa menjual makanan ringan mulai dengan membuka lapak di depan rumah, mengupload di mesia sosial, atau berjualan di pasar dekat rumah. Meski demikian, sangat direkomendasikan untuk memaksimalkan fungsi media sosial.
Gunakan promo-promo menarik untuk menarik perhatian konsumen-konsumen terdekat dari rumah. Jika mereka suka, maka metode dari mulut ke mulut akan semakin menghidupkan bisnismu.
- Jasa Titip
Jika kamu seorang pendatang di sebuah desa dan masih sering bolak-balik dari kota ke desa, maka bisnis jasa titip merupakan pekerjaan sampingan yang cocok buatmu. Kamu bisa memanfaatkan keterbatasan akses di desa dan terbatasnya tempat belanja, untuk menawarkan jasa titip.
Bisnis yang satu ini tidak perlu modal yang besar, dan cenderung hanya memerlukan marketing atau pemasaran yang persuasif. Kamu harus menemukan cara memancing seseorang untuk merasa kamu bisa menjadi penolongnya. Jika metode pemasarannya sudah dikuasai, bisnis yang sederhana seperti jasa titip pun bisa sangat menjanjikan.
Itulah penjelasan singkat terkait potensi bisnis di desa, kriteria bisnis yang cocok dibuka di desa, hingga jenis-jenis bisnis yang cocok dibuka di desa. Semoga dari saran-saran yang ada, bisa membantu teman-teman yang membaca artikel blog ini.