C-Level atau biasa dikenal C-suite adalah jabatan eksekutif pada posisi top management di sebuah perusahaan. Disebut dengan C-level karena jabatan eksekutif tersebut selalu dimulai dengan kata “Chief” yang berawalan huruf “C”.
Tugas dan Wewenang Tim C-Level
Dalam organisasi perusahaan besar, banyak perwira ini bekerja sama untuk menciptakan tim eksekutif senior. Tim eksekutif senior diharapkan membuat keputusan bersama mengenai investasi, masalah yang dihadapi pelanggan, operasi, dan keuangan. Di bawah ini adalah nama-nama jabatan C- level yang ada di sebuah perusahaan;
1. Founder
Founder ini mengacu pada orang pertama yang menggagas atau menemukan ide usaha. Nah, kalau pendiri atau penemu usahanya ada 2 orang atau lebih, maka bisa disebut sebagai co-founder. Jadi, co-founder itu adalah rekan yang bekerjasama dengan founder yang disebut sebagai orang pertama.
Namun bagi-bagi jatah siapa yang jadi founder dan siapa yang jadi co-founder itu dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan. Misalnya, Mark Zuckerberg sebagai founder Facebook dan kelima orang temannya menjadi co-founder.
2. Owner
Owner ini bisa perorangan atau kelompok. Intinya siapa pun yang berinvestasi atau yang punya saham di perusahaan, termasuk jika founder juga memiliki saham di perusahaan, maka itulah yang disebut sebagai owner. Kalau misalnya founder menjual sahamnya, otomatis dia akan keluar sebagai owner, tapi sampai kapan pun dia akan terus disebut sebagai founder.
3. CEO (Chief Executive Office)
Biasa disebut sebagai pimpinan perusahaan atau Direktur. CEO adalah pejabat perusahaan yang diberi wewenang penuh manajemen perusahaan. Disebut juga sebagai pemimpin perusahaan yang tugasnya menentukan arah perusahaan, menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak luar, mempertajam nilai-nilai dan standar perusahaan serta tugas berat lainnya.
Posisi CEO diharapkan kemampuannya untuk membuat keputusan yang cepat dan tepat, meminimalisir risiko bisnis, dan meningkatkan profit perusahaan.
4. COO (Chief Operating Officer)
Wakil direktur yang satu ini biasanya disebut Direktur Operasional yang berperan dalam memimpin divisi operasional internal perusahaan. Tugasnya sendiri macam-macam tergantung dari model bisnis suatu perusahaan yang dipimpinnya.
Misalnya, COO dalam perusahaan distribusi retail tugasnya menangani lancarnya ketersediaan barang dagangan dan produktivitas karyawan. COO ini melaporkan tanggung jawabnya langsung ke CEO.
5. CMO (Chief Marketing Officer)
Direktur Marketing bertugas memimpin divisi marketing dan menangani berbagai hal tentang pemasaran dalam perusahaan, pokoknya urusannya sama jualan dan customer.
Tidak hanya itu, CMO juga meliputi kehumasan, riset pasar, dan pencitraan. CMO bertanggung jawab menciptakan ‘wajah’ perusahaan di mata masyarakat karena urusannya yang terjun langsung ke publik.
6. CTO (Chief Technology Officer)
Peran CTO ini baru muncul tahun-tahun belakangan sehubungan dengan berkembangnya teknologi internet. Biasanya banyak ditemui di perusahaan start up yang berkecimpung di bidang internet dan aplikasi. Selain itu tugasnya mengelola tim teknisi yang bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan serta untuk perencanaan produk baru, juga akan membantunya memastikan bahwa teknologi dan informasi dalam perusahaan berjalan dengan baik.
7. CFO (Chief Financial Officer)
Chief Financial Officer atau CFO ini sangat berperan dalam operasional perusahaan terutama yang berkaitan dengan pengadaan pendanaan, pembelanjaan, pembentukan anggaran, dan pembuatan laporan keuangan dalam perusahaan.
Sebagai bendahara perusahaan, CFO juga bertanggung jawab dalam penggajian karyawan, termasuk mengelola apabila perusahaan mengalami risiko terkait keuangan.
8. CMO (Chief Marketing Officer)
Chief yang satu ini sesuai dengan namanya, bertugas memimpin divisi marketing. Namun bukan itu saja, ia juga bertanggung jawab dalam beberapa bidang, yakni kehumasan, divisi riset pasar, dan branding. Biasanya para CMO adalah orang yang pandai mengetahui kebutuhan konsumen, merawat konsumen serta menjaga citra baik perusahaan.
9. COO (Chief Operating Officer)
Chief Operating Officer atau COO biasa juga dikenal dengan jabatan sebagai direktur operasional perusahaan. Dia bertugas membantu CEO menjalankan model bisnis perusahaan yang dipimpinnya. Ia pun bertugas menjadi jembatan antara CEO dengan para karyawan.
10. CCO (Chief Compliance Officer)
Chief Compliance Officer atau CCO, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan dan karyawan telah sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
Semua jabatan di atas adalah beberapa dari banyak jabatan yang biasanya tertera pada lini paling atas suatu perusahaan. Dari macam-macam posisi C-Level, Anda bisa mendapatkan seseorang yang dapat melakukan dengan baik dan benar sesuai dengan keahlian dibidang perusahaan melalui indonesian recruitment agency. Namanya juga bisa berbeda di masing-masing perusahaan, bisa jadi posisi jabatan CMO-nya disebut sebagai kepala marketing atau banyak lainnya. Jabatan-jabatan ini juga tergantung dari tipe dan bisnis proses perusahaan. Tidak hanya C-level atau yang dikenal C-suite, Anda bisa menggunakan head hunter Indonesia untuk mendapatkan seseorang ahli pada posisi level manajer.