Waktu terus berjalan, semakin hari jaman semakin modern dan semakin kompleks, teknologi dan kerusakan tak dapat dihindari akan terus bertambah. Begitu juga dengan nasib Batik kita. Batik dari jaman ke jaman mengalami perubahan, baik dari desain batik sampai dengan bentuk batik itu sendiri. Jenis batik yang ada memang sangat bermacam-macam, tapi setiap daerah pengghasil batik mempunyai ciri nya masing-masing. Sekarang ini semuanya lebih universal lebih mudah dibuat atau diadakan. Jaman dahulu pengguna batik bisa dihitung dengan jari, siapa dan pada momen apa batik akan dipakai lebih terbatas dan sakral, sekarang ini batik seperti busana sehari-hari yang biasa dipakai semua orang, muda, tua, pria maupun wanita. Perkembangan batik menjadi lebih pesat setelah ada pengukuhan dari UNESCO bahwa Batik adalah warisan budaya asli Indonesia pada 2 Oktober 2010.

Pengukuhan Batik sebagai warisan asli Indonesia dari UNESCO menghidupkan gairah pasar terhadap batik, sehingga produksi batik meningkat tajam karena permintaan juga meningkat. Realita ini mengundang persaingan yang luar biasa antara para penjual batik, sehingga munculah ide-ide baru untuk membuat batik yang berbeda yang lebih menarik perhatian para konsumen. Desain batik yang lebih fresh mulai bermunculan, seperti ‘batik bola’ yang menggabungkan lambang sebuah klub sepak bola terkenal dengan motif batik yang sudah ada. ‘Batik Bola’ sempat mendapat respon meriah dari para konsumen, karena unik dan berbeda jadi diawal munculnya batik yang satu ini menjadi target para konsumen, batik yang seperti itu dianggap lebih casual dan tidak terlalu kaku. Tetapi menurut saya, ‘Batik Bola’ hanyalah sebuah produk budaya pop yang tidak akan bisa bertahan lama, hanya sebuah euphoria sejenak yang dilakukan para produsen untuk memuaskan hasrat para konsumen. Desain batik pada ‘batik bola’ hanya merupakan gabungan yang menurut saya terkesan dipaksakan, karena bentuk motif batik dengan bentuk lambang klub sepak bola memang dirasa kurang cocok, hanya akam menimbulkan sesuatu yang berbeda tanpa estetika sedikitpun.

Selain berkembangangnya desain motif batik, desain busana yang menggunakan kain batik pun ikut berkembang, dulu mungkin hanya sebatas kemeja dan kain jarik yang disebut batik, tapi sekarang semuanya berkembang, gaun modern pun menggunakan kain batik, penggunaan kain batik sudah sangat berkembang dan itu merupakan kabar baik untuk warisan Indonesia itu, setidaknya aka ada kegiatan untuk melestarikannya. Para desainer baju sudah mulai melirik untuk mengambangkan penggunaan kain batik dalam busana-busana yang mereka desain. Belum lama kemarin, Maria Selena, Putri Indonesia 2012 yang sedang mengikuti ajang Miss Universe 2012 sempat mengenakan batik dengan desain yang sangat modern. Dari satu contoh itu, perubahan sekali lagi akan mendapat dukungan dan kritikan. Dari kejadian ‘Batik Maria Selena’ di ajang Miss Universe 2012 ada sebagian orang yang menganggap itu semua tak senonoh, karena busana yang dikenakan terlalu minim, tidak mencerminkan adat ketimuran yang sopan, Sebagian lagi ada yang mendukung karena diaggap sebagai ajang promosi dan publikasi ke dunia Internasional. Semua komentar dan masukan itu pasti akan ada, karena banyak khalayak umum yang memperhatikan batik.

Perkembangan jaman pun menggiring para produsen batik untuk lebih kreatif dalam memasarkan batik mereka. Toko batik atau biasa juga disebut butik batik mulai merambah ke dunia maya, optimasi untuk memasarkan batik online mulai dipakai banyak produsen karena dunia maya dianggap efektif dan lebih murah untuk memasarkan dan hasilya lebih memuaskan.

 Dari semua perkembangan sampai komentar yang ada itu merupakan sebuah perubahan yang baik untuk Batik pada khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya, ini semua menandakan bahwa kita, Indonesia sedang berkembang, sedang menuju ke arah yang lebih baik. Jadi , khusus untuk Batik, yang resmi milik Indonesia, mari kita kembangkan ke arah yang positif, kita global kan batik agar Indonesia dan dunia semua berbatik.