Dari film dokumenter The EndGame kita belajar, jadi orang jujur tetap hebat. KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi sedang tidak baik-baik saja. Negaraku sedang tidak baik-baik saja. Kalau kata quote yang diklaim pernah dikatakan Pakde Kasino Warkop, “Negara ini tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang jujur”. Itulah sedikit kesimpulan yang bisa saya tuliskan setelah menonton film dokumenter The EndGame. Tentunya terlepas dari umpatan yang saya ucapkan selama menonton filmnya.
Integritas bukan hanya tentang kejujuran. Integritas adalah sebuah kombinasi perilaku, tabiat, dan inisiatif individu yang bisa menuntun pada tindakan yang jujur, berwibawa, dan baik hasilnya. Itulah pengertian yang saya buat sendiri setelah menonton The EndGame dan mendengar teman-teman dari KPK memberikan pernyataan dari sudut pandang mereka.
Dari apa yang diungkapkan teman-teman KPK itu, sungguh jelas terlihat bagaimana integritas mereka membuat mereka bisa tenang dalam menjawab pertanyaan pewawancara di dokumenter tersebut, menceritakan kronologis tes tanpa sedikitpun menyiratkan ketakutan. Mereka juga menggambarkan bahwa integritas masih bisa mengalahkan materi. Padahal, menurut saya, yang mereka katakan termasuk hal-hal sensitif bagi sebagian orang. Fix setelah nonton saya nge fans mereka.
Dari The EndGame kita sekali lagi diberi penjelasan mengenai keanehan yang terjadi dalam penyelenggaraan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di KPK. Ada yang disuruh memilih Alquran atau Pancasila, ditanya mau lepas jilbab atau tidak, ditanya soal LGBTQ, sampai ada yang tanya, kenapa belum menikah. Woyyy, ini TWK atau grup wassap keluarga yang kerjaannya nanyain ponakan-ponakan yang belum nikah.
Dari The EndGame juga terungkap ada teman-teman KPK yang dulunya bergabung dengan KPK agar bisa lebih berintegritas. Karena tempat kerja sebelumnya dianggap kurang bisa mendukung hal itu. Salut.
Penggembosan KPK sebenarnya sudah terjadi sejak dahulu. Mungkin hal ini memang efek normal dari apa yang dilakukan KPK. Peperangan itu sudah terjadi sejak lama. Sekarang saat KPK hampir bisa menyentuh tingkatan yang lebih tinggi. Maka serangan yang terjadi lebih deras dan lebih terstruktur.
Menjadi berintegritas di negeri ini tidak gampang. Teman-teman KPK itu buktinya. Mereka dihadapkan dengan satu sisi penguasa yang bahkan tidak mau melakukan hal sederhana seperti mengungkap detail terkait hasil tes. Mereka hanya dicap tidak lolos. Saat presiden berkomentar hasil tes jangan dijadikan alasan untuk memberhentikan seseorang. Akhirnya muncul nama-nama yang diklaim masih bisa dibina dan nama-nama yang tidak bisa dibina akan tidak lagi menjadi bagian KPK per 1 November 2021.
The EndGame merupakan pengingat untuk kita semua agar selalu memegang teguh integritas. Bukan malah sebaliknya. Tidak perlu harus bekerja di KPK untuk menjadi insan berintegritas. Lakukanlah di mana teman semua berada. Ubah kondisi mulai dari lingkungan terdekat. Lingkungan keluarga, pertemanan, hingga pekerjaan. Lingkungan pekerjaan adalah tantangan terbesar untuk jujur. Apalagi kalau sudah berbenturan dengan kepentingan atasan. Jangan takut untuk jujur, lakukan sesuai kemampuan maksimal. Percaya, Tuhan melindungi kalian yang jujur.
Aku pernah dibilang naif saat menanyakan uang CSR yang diberikan ke oknum aparat penegak hukum. Bukannya CSR itu social responsibility yang dampaknya harus ke masyarakat luas? Ga ada yang bisa menjawab keheranan saya itu. Malah dibandingkan dengan kegiatan kantor yang memberi hewan qurban ke desa sekitar setiap tahunnya. Atasan saya pun sempat menyebut saya naif, polos, seolah-olah menyiratkan hal itu benar untuk dilakukan. Saya bukan superhero yang bisa menghilangkan aktivitas ‘CSR ‘ itu. Tapi setidaknya saya sudah tidak diperusahaan tersebut sekarang.
-curhat colongan-
Semoga tindakan teman-teman KPK untuk memperoleh kebenaran dan keadilan bisa menemukan jawaban. Meski tak bakalan mudah, semoga mereka semua diberi keselamatan dan kesehatan.
Buat yang belum nonton dokumenter The EndGame bisa ditonton di bawah ini, atau langsung ke Youtube Watchdoc Documentary