Buku non-fiksi kebanyakan dibuat dengan pembahasan mendalam dan penuh dengan teori-teori yang rumit. Oleh karena itu, cara mereview buku non-fiksi sedikit berbeda jika dibandingkan dengan buku-buku fiksi seperti novel. Kalian harus punya kepekaan dalam membuat kesimpulan yang sederhana meski dari sebuah buku non-fiksi tebal seribu halaman.
Apa Itu Buku Non-Fiksi?
Sebelum membahas cara mereview buku non-fiksi, marilah kita singgung sedikit tentang apa itui buku non-fiksi. Secara bahasa, buku non-fiksi adalah buku yang berisi tentang hal-hal yang faktual. Benar-benar ada, atai berdasarkan pada ilmu dan teori yang bisa dibuktikan. Buku-buku non-fiksi meliputi buku motivasi, buku kesehatan, buku pola hidup, dan masih banyak lagi.
Salah satu buku non-fiksi terpopuler adalah Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson. Ada juga Atomic Habits karya James Clear. Untuk buku non-fiksi karya penulis Indonesia terpopuler ada Madilog karya Tan Malaka. Kalian juga bisa coba membaca Sekolah itu Candu karya Roem Topatimasang.
Kalau berminat denga buku-buku itu bisa dibeli melalui tautan ini. Kalau kalian beli lewat tautan itu, saya akan sangat terbantu.
Cara Mereview Buku Non-Fiksi Pakai Bahasa Simpel
Okay, cukup suda jualannya. Cara mereview buku non-fiksi diperlukan beberapa tahap persiapan. Agar hasil review buku non-fiksi tidak terlalu rumit dan bisa mudah dipahami oleh orang awam. Khususnya kalian-kalian yang sengaja mencari review nya biar tak perlu lagi baca bukunya.
Pastikan Kalian Pahami Isinya
Jangan pernah mulai berniat mereview buku non-fiksi, apabila kalian belum benar-benar paham apa isinya. Data, fakta, dan penjelasan dalam buku non-fiksi tentunya berkesinambungan dan saling mendukung. Untuk bisa menuliskan review yang komprehensif namun lebih sederhana, maka kalian harus paham dulu garis besar isi sebuah buku itu apa.
Jangan sampai kalian baru membaca setengah tapi sudah berniat menulis review. Kalau hal itu terjadi, maka review akan setengah jalan dan tidak benar-benar mencakup isi buku. Artikel yang awalnya untuk memberi pencerahan untuk pembaca malah bisa jadi menyesatkan pembaca karena informasi yang dimuat tidak lengkap.
Apabila kalian sudah memahami isi buku secara menyeluruh, kalian Akan lebih mudah memilah-milah informasi yang ada tanpa mengubah intisari dari sebuah buku. Hal itu baru bisa dibilang sebuah review yang menyederhanakan buku.
Buat Poin-Poin Penting Tentang Buku
Untuk memudahkan kalian, cara mereview buku paling mendasar adalah membuat poin-poin penting dalam isi buku. Susunlah poin-poin itu seperti langkah-langkah untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Melalui poin-poin yang kalian buat, review kalian tidak akan melebar ke topik yang tidak terlalu dibutuhkan.
Poin-poin yang kalian buat sebaiknya sesuai dengan alur buku. Hal itu sangat penting agar nantinya review yang ditulis mampu menyajikan informasi yang runut. Maksudnya, kalian bisa mulai dari pengenalan, isi, kemudian ke kesimpulan buku.
Kalau review yang kalian tulis bisa runut dan enak dibaca, pembaca pun akan mendapat bayangan yang lebih jelas tentang sebuah buku.
Hindari Kalimat Terlalu Panjang
Apa sih yang dicari pembaca kalau mereka membutuhkan review buku? Pastinya sebuah penjelasan yang lebih ringkas dari bukunya kan? Kamu harus memenuhi kebutuhan itu. Buatlah ringkasan dengan kalimat yang tidak terlalu panjang. Membaca kalimat yang sederhana akan membuat pembaca tidak cepat capai dan tidak kebingungan.
Tahap ini harus diperhatikan dengan seksama. Hal itu karena tidak mudah membuat kalimat singkat dan efektif tanpa mengurangi informasi yang harusnya ada. Kalau diperlukan pakailah reader buddy yang bisa kalian minta membaca hasil review sebelum dipublikasikan.
Ciptakan Konteks yang Jelas
Agar review buku memiliki tujuan yang jelas, maka kalian harus mampu meletakan konteks dalam sebuah review. Contohnya, sebuah review harus diawali dengan premis yang jelas dan diakhiri dengan konklusi yang pasti juga.
Hindari membuat review yang putus-putus dan tidak berkesinambungan. Kalau itu terjadi, pembaca akan bingung dan tidak selesai dalam membaca review kalian.
Beri Contoh Nyata
Alih-alih menulis ulang isi sebuah buku dalam teori-teori yang disederhanakan, lebih baik memberi contoh nyata. Buku-buku non-fiksi biasanya juga memberikan contoh nyata, baik dari kisah sejarah atau cerita rekaan. Kalian bisa mengadaptasinya atau membuat cerita lain dengan konteks dan tujuan serupa.
Itulah lima hal penting yang perlu diperhatikan terkait cara mereview buku non-fiksi terpopuler. Meskipun banyak review buku menerangkan isi buku secara menyeluruh, tapi, ilmu yang paling lengkap pastilah dengan membaca sendiri. Membaca review buku harusnya hanya menjadi alat bantu atau preview sebelum kalian memutuskan untuk membeli buku. Be wise ya gaes.