Photo by Jonathan Velasquez on Unsplash

Kurang lebih selama tiga bulan terakhir saya sedang tertarik dengan podcast. Bagi saya pribadi, podcast ini seperti jawaban rasa kangen sama obrolan-obrolan radio zaman dulu yang ga kebanyakan iklan. Di samping itu, pilihan podcast itu buanyak banget. Mau dengerin materi berat, ringan, receh, atau sekedar monolog romantis, hingga cerita horor. Bisa juga dengerin obrolan orang-orang terkenal sampai yang belum terkenal.

Podcast adalah sebuah konten audio yang bisa didengarkan kapanpun di manapun (on demand) asal Anda mempunyai koneksi internet atau perlu diunduh terlebih dahulu bila mau menikmati tanpa koneksi Internet.

Podcast sendiri sebenarnya bukan hal baru, Wikipedia menyebut tahun 2004 dalam sejarah kemunculan podcast. Dulu saya mengkorelasikan podcast-podcast dengan konten-konten berbayar tentang motivasi atau tips-tips bisnis. Kalau tidak salah, sejak awal 2018 podcast sudah mulai booming di Indonesia. Hal itu ditandai dengan munculnya podcaster-podcaster lokal yang meramaikan konten di platform-platform seperti Soundcloud dan Spotify.

Bicara mengenai podcast, gimana sih sebenarnya cara membuat podcast? Terlebih lagi, bagaimana caranya mempublikasikan podcast di platform-platform populer? Intinya, gimana sih cara praktis jadi podcaster?

Oke, sebelum mempublikasikan podcast kita harus punya audio file yang mau diunggah dong ya.

Karena sejatinya podcast hanyalah file audio, bagi kalian yang mau jadi podcaster pemula, cukup kok, untuk merekam suara hanya dengan smartphone. Kalian hanya perlu memastikan tempat untuk merekam cukup kondusif untuk konten audio. Tempat yang kondusif  bisa seperti di dalam kamar atau di ruangan kosong.

Mengunggah konten podcast belum bisa se-sederhana mengunggah video ke Youtube atau foto ke Instagram di mana host file nya ada di Youtube dan Instagram. Sekarang ini platform-platform populer yang menyediakan podcast cenderung masih berbayar atau memang menuntut host file terpisahsebelum nantinya diteruskan ke platform populer.


Untuk mengatasi hal itu, saya ada dua saran yang bisa kalian coba.

Podcast memudahkan kita mencari obrolan yang sedang ingin didengar.
Photo by William Iven on Unsplash

Pertama, kalian bisa pakai Anchor yang sampai saat ini masih menyediakan host gratisan untuk penggunanya. Coba buka anchor.fm atau unduh aplikasinya di  Play Store.

Anchor ini merupakan platform podcast asal New York, Amerika Serikat. Menggunakan Anchor kalian bisa mengunggah file atau merekam langsung podcast kalian. Nah, selain bisa didengar langsung di Anchor, laman ini memang dibuat untuk menyebarkan podcast kalian ke platform-platform yang lebih populer seperti Spotify, Google Podcast, Apple Podcast, RadioPublic, dan lain-lain.

Saran kedua mungkin lebih cocok untuk kalian yang udah lama ngeblog self-hosted. Nah, kalian bisa membuat laman khusus untuk menampung podcast. Beli domain baru atau membuat sub-domain, sediakan hosting khusus untuk menampung file audio.

Untuk mempermudah pengaturan web podcast ini, kalian bisa menggunakan plugin-plugin yang disediakan di WordPress. Kalian bisa mencoba Power Press, Libsyn Podcasting, Smart Podcast Player, Buzz Sprout, Podlove, dan masih banyak lagi.

Namun, kalau kalian menggunakan laman pribadi untuk membagikan podcast, pasti tak semua orang tahu kan? Kalian harus masih tetap meneruskan podcast tersebut ke platform-platform populer yang saya sebutkan di atas.  Hal ini bukan masalah besar, menggunakan RSS/Feed web, kalian bisa menyambungkan konten podcast ke platform populer.