Sebuah review pribadi mengenai Festival Budaya, mengenai yang tak terekspos media, mengenai yang tak terduga, mengenai yang mengesankan menyedihkan dan membahagiakan. sebelumnya yang belum paham mengenai Festival Budaya sila cek link ini

Berawal dari niatan orang-orang luar biasa untuk membuat acara spektakuler yang bertemakan budaya, se-spektakuler acaranya, dana yang dibutuhkan juga lumayan spektakuler, se-spektakuler dana yang dibutuhkan, masalah yang menghadang juga tak kalah spektakuler. Tapi kembali ke awal, sudah dasarnya orang-orang luar biasa jadi ya.. ndak ada ceritanya menyerah di tengah jalan. Sampai akhirnya jalan keluar dan gratisan pun berdatangan.

Berbagai aral dan rintangan sempat menghalangi proses fiksasi acara, hampir seperti rintangan yang dilalui biksu Tong beserta muid-muridnya saat melakukan perjalanan ke barat. *haiyah*. Mengenai publikasi yang sedikit terhambat dana, akhirnya BOM sms gateway dilakukan dua minggu sebelum acara sampai sebelum hari H, menurut saya ini gateway terbanyak dalam satu acara yang pernah saya lakukan, sampai-sampai make’ 2 modem 2 laptop 2 simcard untuk nge-jarkom satu konten acara, dan seringnya dilakukan semalam suntuk. *maaf untuk yang kena sms bertubi-tubi,maaf juga untuk bapaknya Luthfi*

Sampai-sampai pada nginep di sekre untuk sekedar ngobrol fiksasi acara dan fiksasi dana, dan dilanjutkan dengan nonton bareng Semi Final Champions League yang berakhir dengan gugurnya FC Barcelona dan Real Madrid. *OOT* Sampe-sampe pada kayak orang susah, tidur pada senderan tembok, muka pada kecut. Tapi bahagia.

Sampai akhirnya mendekati hari H, yaitu H-1 Kamis 26April2012 saat harus mengambil 20 kardus air mineral, yang berada di antah berantah Karanganyar tanpa ada satu pun mobil pinjeman yang tersedia, akhirnya saya,dilla,Ambon,Fahmi,FajarTama berniat nyicil beberapa kardus dulu,sumpah lumayan jauh ambilnya, dan kalau tidak salah dari kelima motor itu terambil 13 kardus air mineral, saat perjalanan menuju kampus dapat kabar kalo mobil buat ngambil air mineral udah dateng, iyaa mobil nya dapet 7 kardus. Itu yang bikin seru, kalo ndak keburu ngambil sendiri pake motor ndak ada cerita di jalan, motorku juga ndak dapet pengalaman baru. *ndak ada cinta juga jadinya*

Sesampainya di sekre, kondisi sekre sudah penuh dengan perkap yang harus ada esok pagi, ada satu kabar yang mengganjal, ada surat dari suatu instansi yang mengabarkan bahwa mereka keberatan karyanya dipakai dalam pamflet Festbud tanpa ijin, ihh gilak suratnya resmi dan panjang. Lucu baru sekali ini saya secara pribadi mengalami fenomena plagiarisme yang terasa nyata, walau sebetulnya ini bukan kasus plagiarisme, karena di gambar sudah ada alamat sumber gambar, mungkin panitia kurang sadar mengenai siapa pembuat karya seni tersebut dan tidak membuat surat permohonan tertulis. *Kakak pembuat karya panitia minta maaf ya… 😀 *. Malemnya lucu lagi kejadiannya, dan ini salah satu yang terhebat dan yang paling mempererat cinta kita *menurut aku sih* . Setelah mengambil kajang gratisan dari Ika’ pake mobil pinjeman dari Reni yang ternyata mempunyai sopir sedikit gila dan ngeri wung-wung, prosesi masang stand jajanan  pun dilakukan oleh Bapaknya Ika’ dan Kakak Ika’ yang melankolis. Lucu juga antara miskomunikasi atau memang pada ndak mudeng soal denah bentuk stand jajanan, akhirnya setelah pemasangan stand jajanan  oleh Bapaknya Ika’ dan Kakak Ika’ yang melankolis dinyatakan selesei, beberapa panitia berembug dibawah stand jajanan  dan memutuskan untuk mengganti bentuk stand jajanan, ah ide bagus itu *awalnya*. Setelah melalui beberapa pemikiran intelektual dan pertimbangan akademis yang cukup alot diantara dewan pertimbangan *haiyah* akhirnya diputuskan untuk melepas sebagian kajang dan sisanya akan diangkat ke tempat semestinya. Proses pengangkatan berlangsung dramatis karena perlu keseimbangan diantara keempat sisinya. Dan akhirnya setelah beberapa detik berhasil mengangkat dan sedikit sekali menggeser stand tersebut diatas, sedikit bencana terjadi, dan sialnya bambu dibagian atas saya itu lepas, hancur merusak formasi dan dilanjutkan dengan rubuhnya stand yang sudah dipasang oleh orang-orang tersebut diatas yaitu Bapaknya Ika’ dan Kakak Ika’ yang melankolis*sumpah kalimate ora efektif*. Lucu setelah rubuhnya stand itu diikuti teriakan Tori Anak Amrik, lebih tepatnya teriakan tawa puas.

Sometimes I look at my friends and think to
myself, “Where did I meet these crazy people?”
But then I think “What would I do without them?”

@TheseDamnQuote

Mungkin kutipan diatas bisa sedikit mewakili, lewat kegilaan dan ke- absurd- an yang ada diatara teman-teman tersimpan sebuah pemikiran dan loyalitas total terhadap kebersamaan. Tanpa mereka elo bisa apa? tanpa kegilaan yang ada, kapan muncul kreasinya. Kegilaan dan kegilaan yang menemani malam itu, sampai adzan shubuh beberapa lelaki tangguh dan kadang diselingi sesosok wanita yang berlalu lalang*entah itu apa* menyelesaikan stand jajanan yang tadinya hancur, alhamdulillah bisa berdiri tegap dan kuat, dan akhirnya doyong ke satu arah dan mulai mengkhawatirkan.

Acara hari pertama berjalan lancar dan menyehatkan. Jum’at27APril2012

Dilanjutkan jum’at malem untuk lanjut dekorasi acara lainya. Sebelum acara dekor mendekor dimulai ada sedikit kabar baik, mengenai keseruan yang ingin saya ulangi yang membuat saya dan teman-teman terjaga hingga shubuh dan merasakan tergeletak lemah di aspal halaman Fakultas. Iya stand jajanan yang sebelumnya sudah doyong di satu sisi ambruk lagi *maaf Ika’ Bapaknya Ika’ dan Kakak Ika’ yang melankolis*. Ke-ambrukan yang kedua ini masih sore jadi masih banyak personel yang membantu acara re-build stand jajanan, saya melihat saja di pinggir.

Dilanjut ke acara dekor galeri seni rupa, untuk gelar produk senirupa, ini yang paling romantis *eaaaa* Saya yang sebelumnya belum pernah menyiapkan hal-hal seperti ini yang notabene kerjaannya anak seni rupa, jadi bisa belajar banyak, lebih bisa menghargai jika ada acara pameran. Bisa merasakan bagaimana ribetnya menyeimbangkan letak karya, bagaimana ribetnya ngasih tali buat karya. Kapan lagi coba,  bisa nyanyi teriak-teriak di galeri senirupa selagi yang lainnya ribet masang karya,dan akhirnya pada protes dengan suara saya.

Malam itu kedua kalinya tidur di halaman fakultas, tapi yang kedua lebih manusiawi, tidur diatas tangga pangung, bukan panggungnya.

Sabtu28April2012 hari kedua puncak Festival Budaya, badan sudah hampir hancur… jam 8 saya malah tertidur di rumah, akhirnya di telfon Dilla, dan entah kenapa saya denger miscoll an nya,kalo ndak denger pastilah bangun setelah dhuhur. Jadilah berangkat dan bantu-bantu dokumentasi. Saya ketinggalan acara fashion show atau bisa dibilang dekonstruksi anak LOL. di sela-sela kantuk yang luar biasa untung ada performing art dari teman-teman UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang bisa membantu hasrat kembali sedikit keluar. Tibalah saatnya mengambil perkap gamelan di lab.Sastra Daerah, bayangin aja kayu gedhe-gedhe itu diangkat di siang bolong, abis itu saya tidur di depan panggung.

Tapi Alhamdulillah dengan sedikit molor jamnya, acara bisa berlangsung lancar dan damai.

Sorelah akhirnya datang, acara demi acara berjalan lancar, hanya di bagian debat bahasa Indonesia yang kemungkinan tidak selesei,  dan akhirnya di pending hingga waktu yang belum ditentukan.

Mimpi indah siang harinya yang berwujud angkat-angkat gamelan terjadi lagi, tapi Alhamdulillah kloter kedua ini banyak personelnya jadi lebih ringan, tapi aku bawa salah satu jenis gamelan*entah aku tak tau namanya* nya teman-teman wiswa hlo… bawa sendiri, sendirian sampe ke sekre nya. *haiyah*

Akhirnya mulai nglepasin kajang, angkat-angkat meja dan kursi yang mau dikembaliin ke rumah RT nya Woro. Saya memutuskan buat ikut mobil mas nya Reni  yang punya  sopir sedikit gila dan ngeri wung-wung. Paling tidak malem minggu bisa muterin Solo, walopun sambil megangin meja. Setelah dari rumah Woro.. lanjut ke Rumah Ika’ buat ngembaliin kajangnya *maaf Ika’ Bapaknya Ika’ dan Kakak Ika’ yang melankolis*, sebagian bambu ada yang pecah atau retak.

Sabtu malam akhirnya berlalu, capek dan hancur memang terasa tapi cinta dan kebersamaan menyelimutinya, indah nian dua hari kemaren itu, sudahlah singkirkan pandangan miring kalian, kita Sukses besar kita bekerja sebagai tim, bekerja dengan hati, bekerja untuk berbakti berbakti untuk negeri.

Festival Budaya sungguh menyita waktu dan perhatian, sampai-sampai Ibu sedikit kesal karena aku jarang pulang, sampai-sampai aku lupa birthday nya Faisal Sani 27April2012 *untung bukan 22 April *

Heavy birthday Fellas

Life wont change till we tried to

let’s just going to the extra miles

Jangan kebanyakan Ngendud.

Yang indah dari yang terjadi kemaren ialah hal itu semua jarang terjadi, jadi seperti malam pertama yang jarang terjadi, hal itu akan indah dan terus diingat. Buat penerus Bangsa BEM FSSR kalian akan mengalami malam pertama itu lagi, jadi be patient and persistence Sabar dan Gigihlah. Terimakasih karena saya boleh terlibat di semua cerita ini.

Alhamdulillah. Terimakasih Kamu, Terimakasih Teman-teman, Terimakasih BEM FSSR, Terimakasih Semuanya.