Nama kerennya sih Writer ‘s Block, tapi intinya ya momen-momen teman-teman bingung mo nulis apa.

Buat teman-teman yang menjadikan tulis-menulis menjadi rutinitas, kebutuhan, atau mata pencaharian, frasa writer’s block pastinya sudah tak asing lagi. Yuk simak tips atasi writer’s block berikut ini.

Setiap hari menulis puluhan artikel atau merampungkan proyek buku, pastilah diperlukan kreativitas yang memeras otak. Ada kalanya kuota 12 artikel sehari yang biasanya gampang, tiba-tiba jadi beban berat. Tema-tema yang sebenarnya bakal memikat pembaca, namun karena terlalu sering menulis sehingga melihta tema itu menjadi hal klise alhasil susah memprosesnya sebagai tulisan.

Tak beda dengan yang sedang sibuk proyek menulis buku. Hari-hari pertama menulis serasa menyenangkan, namun semua kesenangan sirna ketika deadline mulai mencekik leher. Riset demi riset untuk bahan menulis jadi semakin terasa seperti hal yang susah, ribet, dan tak menghasilkan.

Kalau sudah mengalami kondisi seperti itu, lantas bagaimana? Ya harusnya dilawan, Jangan Cengeng! IMHO, susah mikir waktu nulis, riset tulisan tak kunjung selesai, itu semua ada di pikiran kita. Kalau mau kelar ya harus rajin dan disiplin.

Buat yang masih menghadapi Writer’s block mesti sudah berusaha sabar dan disiplin, mungkin kalian butuh 5 selingan ini, semuanya sederhana kok, tidak ada yang ribet:

Atasi Writer's Block
Ilustrasi Menulis-Photo by Kaitlyn Baker on Unsplash

Membaca

Ini mungkin cara yang paling sering muncul di web tips menulis. Tapi kalian bisa buktikan sendiri manfaatnya. Membaca itu adalah senam otak, imanjinasi kalian akan dimanjakan dengan teks-teks di buku yang kalian baca.

Membaca buku dari berbagai penulis akan membuat kita secara tidak sadar belajar tentang gaya penuturan dalam bercerita. Hal ini bisa mendukung kelihaian saat melanjutkan proyek menulis buku.

Ngobrol

Terlalu fokus pada rutinitas menulis secara tidak langsung akan mengurangi intensitas kita berkomunikasi dengan orang sekitar. Rutinitas kita sehari-hari hanya dilakukan dengan satu tujuan yaitu menulis. Alhasil lama kelamaan kita capek. Cobalah meluangkan waktu berkumpul dengan orang-orang terkasih, becerita tentang berbagai hal mulai dari yang serius hingga remeh temeh. Cobalah terbuka tentang semua hal, saling menenangkan. Saya jamin setelah itu semuanya akan terasa lebih ringan.

Hunting Foto

Hunting foto yang saya maksud di sini tidak perlu secara profesional atau harus punya kamera mahal. Cukup pakai ponsel yang teman-teman punya. Menurut saya, Writer’s Block itu juga dipicu kejenuhan, oleh karena itu dengan hunting foto teman-teman mau tidak mau harus jalan-jalan, melihat suasana di luar rutinitas. Nah, daripada cuman jalan-jalan, maksimalkan dengan berburu foto. Cari spot-spot yang mumpuni, abadikan, unggah di sosial media.

Mengasingkan Diri

Cara ini mungkin tidak akan cocok bagi semua orang, tergantung pribadi masing-masing. Namun, menurut saya cara ini bisa dicoba. Tak perlu berboros-boros dan menginap ke hotel mewah, cukup hotel-hotel terjangkau namun memiliki suasana tenang. Coba deh, istirahat di tempat baru, pas waktunya dirasa tepat, mulailah menulis di ketenangan lokasi tempat ada menginap.

Olahraga

Bisa jadi Writer’s Block muncul gara-gara kualitas fisik teman-teman menurun. Oleh karena itu diperlukan terapi untuk mengembalikan kebugaran tubuh. Cobalah melakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari. Lakukan selama sepekan atau rutin sebulan, rasakan perbedaan hasilnya.