Emosi atau lebih pastinya mari kita sebut rasa marah kerap timbul saat beraktivitas, hal ini mempunyai banyak faktor penyebab, reaksinya pun berbeda setiap orangnya. Nah, di bulan ramadhan seperti ini, kemarahan akan mengurangi pahala puasa kita, sehingga untuk menghindari hal ini kita perlu menyiasatinya, khususnya bagi teman semua yang merasa gampang panas, alias gampang marah.
Karena saya mahasiswa, saya mau sedikit menceritakan, sedikit kondisi-kondisi yang biasanya menjadikan emosi saya naik. Misalnya, kalau saya pusing-pusing ngerjain jurnal, sampai datang waktunya konsultasi dengan pembimbing, jadinya cuman disuruh ninggalin draft di mejanya, dan ketemu lagi entah kapan. Mungkin sebagian orang bakalan memaklumi hal ini, tapi saya mesti emosi, karena saya tahu draft saya tidak mungkin dibaca hingga nanti dijadwalkan bakalan ketemu pembimbing lagi.(Jadi ninggalin draft di meja beliau itu tak pernah ada gunanya, itu cuman ritual mistis). Dan hal seperti itu, terulang dan terulang lagi, begitu bodohnya aku.
Di bulan ramadhan ini kita dituntut untuk lebih me-manage sikap kita, kan rugi banget kalo cuman urusan tugas akhir dan sanak saudaranya puasa kita jadi bekrurang pahalanya, atau buat temen-temen lain yang udah bukan mahasiswa, bisa menyikapi dunianya masing-masing dengan lebih ceria.
Pertama saran dari saya, perbanyak senyum, berilah senyuman ikhlas kepada dunia kalian, mulai dari bangun tidur hingga saat beraktivitas, sampe saat tidur lagi. Tanpa anda sadari, senyum akan membawa semseta mendukung seluruh kegiatan anda, semua terasa lebih indah dan ringan untuk dijalani. Kalaupun ada sedikit kekisruhan dalam perjalanan, efeknya tidak akan seburuk saat kita grusa-grusu dalam bertindak. Tanpa kita sadari senyum akan membawa kesejukan di hari-hari kita. Itu baru logika saya hlo. Coba deh dibuktikan.
Coba mari kita buktikan dari segi Islami, dilansir dari blog matahari-bunda : Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh HR. Muslim, Rasulullah berpesan, “Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu, walaupun itu hanya bermuka cerah pada orang lain,”.
Rasulullah juga sering sekali tersenyum, Abdullah bin Al Harits r.a. menuturkan, yang artinya “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW ( H.R.Tirmidzi ).
Dari dua arti hadits di atas kita bisa mengetahui betapa penting dan dianjurkannya senyum itu oleh Rasulullah SAW, bahkan dianggap sebagai ibadah. Maka sekali lagi jangan ragu-ragun untuk tersenyum.
Dilansir dari detik health mengenai 10 manfaat tersenyum, salah satunya ialah menghilangkan stres, senyum bisa meredakan stres sehingga membuat kita lebih bisa melakukan tindakan selanjutnya yang diperlukan terhadap masalah yang kita hadapi. Bisa juga bikin awet muda hlo…
Jadi dari senyum, semuanya InsyaALLAh jadi berkah. 😀
subhanallah..
semua yang diawali rasa marah akan berakhir dgn rasa malu, ya mas rizal