Di tengah penatnya rutinitas kerja, beberapa waktu lalu saya, istri dan adik-adiknya menyempatkan untuk jalan-jalan ke sebuah pasar tradisional unik di Kabupaten Tegal. Tempat itu dikenal dengan Pasar Slumpring Cempaka atau pendek saja disebut Slumpring.

Menggunakan sepeda motor, saya dan rombongan bergerak dari Brebes. Waktu tempuh dengan perjalanan santai kurang lebih dua jam. Kami menggunakan panduan google maps dan arahan warga sekitar. Slumpring ini berklokasi di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Pasar Slumpring Cempaka
Gapura masuk Pasar Slumpring Cempaka

Slumpring merupakan pengalaman baru dan unik bagi saya. Kalau tiap minggu kita biasa ke Sunday market, secara umum Slumpring ya seperti itu, namun semuanya dibalut dengan rasa tradisional. Menu jajanan, minuman, hingga makan berat semua bernuansa zaman dulu. Terlebih lagi, uang rupiah kita tidak laku di dalam area Slumpring. Pengunjung harus menukar uang dengan uang bambu yang disebut “Irat”. Kalau tidak salah, pas saya kesana 1 irat senilai Rp2500.

Uang irat Pasar Slumpring Cempaka
Uang irat Pasar Slumpring Cempaka

Saat datang kita akan disambut dengan gapura Pasar Slumpring yang terbuat dari kreasi bambu. Di sebelah kiri pintu masuk ada semacam loket “Tempat NGIJOLI duit”, iya, di loket tersebut kalian bisa menukar uang rupiah dengan irat. Untuk cemilan-cemilan dihargai 1-2 irat, minuman 2-4 irat, makanan berat 3-6 irat.

Pasar Slumpring berlokasi di sebuah lahan yang dikelilingi pohon-pohon bambu. Suasananya sejuk, teduh, dan nyaman. Pas saya ke sana bisa dibilang ramai sekali, namun masih tetap nyaman untuk bersantai. Lokasi jajanan terkelompok, dari cemilan, minuman, hingga makanan berat.

Saya sendiri bingung ya jajanan apa saja yang ada di sana, soalnya saya tidak hapal namanya. Intinya jajanan zaman dulu yang biasa ada di pasar tradisional. Meski demikian, pas saya kesitu ada juga yang jualan bakso goring, cilok goring, dan cemilan-cemilan micin lainnya.

Selain perut yang dimanjakan, di panggung hiburan juga ada musik lokal yang turut meramaikan. Pengunjung duduk lesehan teratur di depan panggung. Di beberapa sudut juga ada bambu yang bisa digunakan untuk duduk-duduk santai.

Di area Pasar Slumpring tidak boleh merokok ya! Pas saya kesitu banyak pria-pria yang diperingatkan halus oleh petugas pasar. Oiya, di Slumpring, mas-mas dan mbak-mbaknya juga berpakaian tradisional. Mereka stand by berkeliling area pasar untuk menjaga kondisi Slumpring tetap kondusif dan tidak ada yang buang sampah sembarangan.

Pasar Slumpring Cempaka buka setiap hari Minggu mulai pukul 07.00 – 12.00.