Beberapa hari lalu nyokap terlihat semangat banget pas baca pesan wassap di grup ibu-ibu pengajian.

Beliau manggil saya dan dengan semangatnya membacakan pesan di grup tersebut. Di grup tersebut ada video proses operasi di mana pasien menelan berbagai benda yang sebenarnya ga edible.

Barang-barang tersebut seperti korek gas, plastik, batu baterai, hingga uang kertas. Yak, bagi kalian yang update berita online pasti sudah nangkep berita yang saya maksud.

Nah, di grup nyokap itu, video tersebut dibumbui dengan keterangan “Hati-hati bagi yang punya balita bla bla bla..”

Intinya video tersebut diklaim balita yang nelen barang-barang edible karena tidak diawasi dengan benar.

Sampai disitu saya setop beliau membaca pesan di grup Wassap itu tadi.

Kui hoaks Bu, [mlayu mlebu kamar jupuk hape browsing Detik], iki lho beritane. Wonge wes tuo. Mosok balita ngelek korek gas? Nek balita nyemil srintil goro-goro ra diawasi luih masuk akal,” 

“Lha iki tulisane kene koyo ngene,” jawab nyokap dengan polosnya.

Nah, ini bagi orang tua seperti nyokap saya hoaks kayak gitu bahaya banget. Beliau dengan polosnya nganggep semuanya benar.

Info hoaks itu bisa nyebar sampai grup ibu-ibu pengajian ya mungkin karena nyokap atau bokap lain yang sama polosnya nyebar tu info salah dari grup lain. Begitu seterusnya mundur terus sampai si pembuat hoaks.

Apa iya ya? Di grup tersebut ga ada satupun yang tau kebenarannya apa setidaknya ngecek di media-media arus utama.

Saya di sini cuman mau mengecam generasi muda [yang melek gadget]  di grup wassap yang acuh tak acuh dengan pesan-pesan hoaks seperti itu.

Itu tanggung jawab kalian lho! Jangan cuman mikirin diri sendiri. Jangan cuman bersuara kalau butuh aja.

Mikir donk!

Coba kasus di atas diubah di grup keluarga besar kalian. Gara-gara yang muda-muda pada acuh tak acuh sama obrolan di grup, alhasil grup wassap keluarga kalian jadi media penyebar hoaks.