Assalamualaikum,
 
Tausiyah Ramadhan 1434 H lanjut lagi nih, udah masuk 10 hari terakhir.
 
Kemarin waktu, ada sebuah kejadian yang menurut saya sedikit aneh, dalam satu hari dua kesempatan mendengarkan tausiyah dengan dua tema yang sama, tema nya yaitu Hati yang Mati. Dua kali hlo saya mendengar tausiyah dengan tema sejenis, dengan media yang berdeda, dan bentuk isi yang berbeda tapi intinya sama. 😀
 
Hal ini membuat saya berfikir, apakah ini tanda-tanda saya harus memperhatikan kondisi hati saya? apakah juga hati saya sudah mati? naudzubillahimindzalik
 
Jika hati seseorang baik, maka baiklah seluruh amal dan perbuatannya, jika hati seseorang rusak, maka rusaklah seluruh amal dan perbuatannya.
 
Hati yang mati akan menyebabkan hidup seseorang selalu merasa kekurangan, hidupnya tidak akan maju, rezeki dari Allah tidak akan cukup untuk memenuhi keinginannya. Penyebab kematian hati bermacam-macam, bisa saja di sebabkan karena manusia tak pernah beribadah kepada Allah, tidak pernah bersyukur kepada rizki yang diberikan oleh Allah kepada kita.
 
Ada juga penyebab lain, karena terlalu banyak bicara yang kurang bermanfaat, bagi saya maupun bagi yang lainnya, hal ini merupakan tamparan keras, berapa banyak hal yang kurang bermanfaat yang saya bicarakan selama ini, berapa banyak waktu yang saya gunakan untuk itu :O Astaghfirullahaldzim.
 
Dan matinya hati penyebab tidak dikabulkannya do’a     Astahgfirullahaladzim naudzubillahimindzalik
 
  1. Diriwayatkan dari Syaqiq Al Bulkhiyu beliau berkata: ketika Syekh Ibrohim bin adham berjalan melewati pasar di tanah Basroh ada sekumpulan manusia yang bertanya kepada belau, mereka menanyakan tentang ayat: ادعوني استجب لكم   kemudian mereka berkata bahwa sesungguhnya kami telah berdo’a, tetapi kenapa Alloh tidak mengabulkan permintaan kami? Kemudian Syekh Ibrohim bin adham menjawab: wahai Ahli Basroh, sesungguhnya hati kalian telah mati sebab 10 perkara, maka bagaimana akan di kabulkan permintaan kalian. 10 penyebab matinya hati itu adalah:
    1. Kalian semua tahu bahwa Alloh yang telah menjadikan setiap makhluk dan menetapkan rizkinya masing-masing, tetapi kalian tidak mau menjalankan haq-haq Alloh (ibadah) karena sibuk dengan urusan dunia kalian.
    2. Kalian membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mau mengamalkan isi kandungannya.
    3. Kalian mengakui bahwa Iblis itu musuh yang nyata, tetapi kalian mengikuti perintah-perintahnya.
    4. Kalian mengaku cinta kepada Rosululloh SAW, tetapi kalian meninggalkan sunah-sunah Beliau.
    5. Kalian mengaku ingin masuk Surga, tetapi kalian tidak mau melakukan amalan Ahli Surga.
    6. Kalian mengaku takut dengan api Neraka, tetapi kalian tidak berhenti melakukan maksiat/dosa.
    7. Kalian yakin bahwa mati itu pasti datangnya, tetapi kalian tidak segera mempersiapkan bekal amal yang akan dibawa.
    8. Kalian sibuk dengan kekurangan/aib saudara kalian, tetapi lupa dengan kekurangan diri sendiri (introspeksi diri).
    9. Kalian memakan rizki dari Alloh, tetapi tidak mau bersyukur.
    10. Kalian mengubur mayat saudara kalian, tetapi kalian tidak mau mengambil ibarat (i’tibar) dari hal tersebut.

(NASOIHUL IBAD, Bab:10, maqolah:26, hal:67)